TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 25 murid, seorang guru, dan seorang staf tata usaha (TU) di SMP negeri maupun swasta yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Tangerang, Banten, terpapar Covid-19.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, dari total 27 orang itu, dua di antaranya bergejala ringan, sedangkan 25 orang lainnya termasuk orang tanpa gejala (OTG).
"Jadi rata-rata mereka tanpa gejala. Ada dua yang bergejala, batuk pilek," ujar Arief saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (30/9/2021).
Baca juga: 25 Murid SMP yang Ikut Sekolah Tatap Muka di Kota Tangerang Positif Covid-19
Dalam kesempatan tersebut, dia tidak mengungkapkan dua pasien yang bergejala itu murid atau bukan.
Meski demikian, berdasarkan pemeriksaan, Arief menyebutkan bahwa rata-rata CT value dari semua yang terpapar itu di atas 30.
Kata dia, rata-rata dari orang yang positif itu juga sudah menerima vaksin Covid-19.
"Ternyata rata-rata itu sudah divaksin (Covid-19), hasil CT-nya rata-rata di atas 30," ucapnya.
Politikus Demokrat itu melanjutkan, Pemerintah Kota Tangerang akan terus melakukan skrining tes Covid-19 di SMP yang menggelar PTM.
Baca juga: 25 Murid Positif Covid-19, Pemkot Tangerang Hentikan PTM di 15 SMP
Rencananya, Pemkot Tangerang bakal melakukan skrining Covid-19 menggunakan tes PCR secara acak kepada murid-murid di setiap kelas.
"Kemarin diarahkan Menkes bikin polling system. Jadi satu kelas diambil sampel satu saja. Kalau ada yang positif, baru diperiksa satu-satu," tutur Arief.
Dia meminta murid atau staf SMP yang merasa memiliki gejala untuk langsung memeriksakan diri di puskesmas terdekat.
Hal itu dilakukan guna mencegah timbulnya klaster Covid-19 di SMP yang menggelar PTM.
"Apabila ada gejala ringan aja, pilek batuk, sudah silakan ke puskesmas untuk testing gratis. Jadi jangan sampai akhirnya jadi klaster (Covid-19)," tegasnya.
Baca juga: 25 Murid SMP Positif Covid-19, DPRD Minta Pemkot Tangerang Tes Semua Siswa yang Ikut PTM
Arief sebelumnya berujar, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota tangerang menggelar tes PCR di 18 SMP yang menghelat PTM pada 28-29 September 2021.
Kemudian, murid hingga staf TU yang terpapar Covid-19 ditemukan di 15 SMP dari 18 sekolah tersebut.
Oleh karena itu, Pemkot menyetop pelaksanaan PTM di 15 SMP tersebut selama 10-14 hari mulai hari ini.
Di sisi lain, Arief menduga bahwa para murid, guru, dan staf TU itu terpapar Covid-19 di lingkungan rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.