Keduanya juga punya metode untuk memalsukan benang pengaman pada uang palsu.
“Hampir sempurna lah ya, tapi masih bisa dibedakan,” ujar Imran mengomentari kemiripan uang palsu hasil sindikat ini dengan uang asli.
“Tapi kalau secara kasat mata, kalau orangnya tidak teliti memang persis seperti asli,” lanjutnya.
Tersangka H mengaku bahwa dirinya dapat memproduksi uang palsu dalam jumlah besar.
“Sebulan bisa (produksi uang palsu) Rp 15 juta,” kata H kepada wartawan, Kamis.
Imran menyampaikan bahwa jaringan komplotan ini cukup luas, bahkan disebut menjangkau Jepara, Jawa Tengah, hingga Lampung.
“Pecahannya dari Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, sampai Rp 10.000,” kata dia.
Imran kemudian membeberkan bagaimana modus mereka mengedarkan uang palsu.
Para pengedar membeli uang palsu itu kepada para pembuat. Contohnya, untuk mendapatkan uang palsu senilai Rp 10 juta, para pengedar membelinya seharga Rp 1 juta menggunakan uang asli.
Kemudian, uang palsu itu dibelanjakan sesuatu agar ia memperoleh kembalian uang asli.
“Misalnya dia belanja Rp 10.000, dia pakai uang palsu Rp 100.000. Nanti akan dapat kembalian Rp 90.000 dari pedagang, berupa uang asli,” lanjut Imran.
Baca juga: Pengakuan Pembuat Uang Palsu yang Ditangkap Polres Depok, Bisa Produksi Rp 15 Juta Sebulan
Menurut Imran, para tersangka memanfaatkan warung-warung tradisional. Mereka akan melihat kondisi keramaian di sekitar sebelum belanja sesuatu menggunakan uang palsu.
Mengaku kesulitan finansial
Kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, para tersangka mengaku bahwa mereka melakoni bisnis haram ini untuk memenuhi kebutuhan finansial.
H, misalnya, mengaku bahwa dirinya mengalami kesulitan keuangan sejak pandemi melanda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.