Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 01/10/2021, 07:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lelah masih tampak di raut wajah Iwan Sarkowi (40) saat ia menginjakkan kaki di kompleks Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Iwan memarkir sepeda ontelnya di depan gerbang monumen. Beberapa bendera, termasuk Bendera Merah Putih, menghiasi ontelnya. Mayoritas bendera komunitas pesepeda.

Di bagian belakang, tertulis "Gowes Silaturahmi Memperingati Kesaktian Pancasila. Purwokerto-Jakarta".

Iwan sengaja mengayuh ontel dari kampung halamannya di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, menuju Monumen Pancasila Sakti, lokasi penculikan dan pembunuhan enam jenderal beserta satu letnan TNI AD itu.

Baca juga: Permintaan Maaf Polisi Salah Menilang Pengemudi yang Bawa Sepeda di Mobil

Peristiwa tersebut yang kemudian melatarbelakangi tercetusnya G30S atau Gerakan 30 September.

"Tujuan saya gowes, silaturahmi antarkomunitas dan memperingati Hari Kesaktian Pancasila untuk mengenang tujuh pahlawan revolusi," kata Iwan saat ditemui di lokasi.

Iwan merupakan anggota Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Korwil Banyumas.

Ia berangkat dari alun-alun Purwokerto pada Minggu (26/9/2021) pagi, dan menginjakkan kaki di Monumen Pancasila Sakti pada Kamis (30/9/2021).

Iwan sebenarnya ingin masuk dan melihat monumen tujuh pahlawan revolusi tersebut. Namun, keinginannya belum tercapai karena petugas harus mensterilkan lokasi.

Sebab, keesokan harinya (hari ini), Presiden Joko Widodo akan melaksanakan upacara di Monumen Pancasila Sakti.

"Ingin masuk aslinya, tapi kalau udah denger kayak gini, masak kita nggak menghormati? Ya kita harus menghargai," ujar Iwan.

Beredar informasi bahwa Monumen Pancasila Sakti akan kembali dibuka untuk umum pada Sabtu (2/10/2021). Namun, Iwan tidak berniat ke monumen itu lagi.

Tujuan selanjutnya adalah rumah saudaranya di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Mau ke Lebak Bulus dulu, tempat saudara. Paling satu dua hari, terus pulang ke Purwokerto," kata Iwan.

Baca juga: Menghapus Kasta Pesepeda di Jakarta

Iwan juga tidak berniat sekadar mampir di basecamp Kosti Jakarta Timur yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Monumen Pancasila Sakti.

Padahal, Sekjen Kosti Jakarta Timur Andre sudah menawarinya untuk mampir beristirahat.

"Udah ditungguin (saudara) masalahnya. Udah dihubungi," ucap Iwan.

Pilih gowes sendiri

Iwan menempuh jarak lebih kurang 350 kilometer, dari Purwokerto ke Lubang Buaya, menggunakan ontel tanpa didampingi teman-teman di komunitasnya.

"Ya namanya orang punya kesibukan sendiri-sendiri. Kalau saya kan belum ada kesibukan, jadi bisa. Ada waktu," ujar Iwan.

"Orang namanya di komunitas kan siapa yang punya waktu, berangkat," kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai pencuci mobil itu.

Iwan mengaku lebih memilih gowes sendiri karena fleksibel.

"Mau istirahat di mana-mana kan enak," kata dia.

Selama di perjalanan, Iwan sempat mengalami masalah. As roda sepedanya menghantam beton di jalan. Itu terjadi di Indramayu, Jawa Barat.

"Pas ada pengecoran, jadi belakang ada mobil, diklakson saya turun. Enggak tahu ada lubang, masuk di situ," ujar Iwan.

Baca juga: Warga Bangun Polisi Tidur di Pulomas, Diprotes Pesepeda, lalu Diganti Speed Trap

Kendati demikian, ia tetap melanjutkan perjalanan.

"Lanjut aja. Soalnya udah ditungguin teman di Cibitung," ujar dia.

Selama perjalanan, Iwan tak ingat berapa kali ia istirahat karena saking seringnya.

"Pokoknya capek, berhenti, capek, berhenti," kata Iwan.

Tempat istirahat favoritnya adalah SPBU atau masjid. Selain ramai dan dinilainya aman, ia juga bisa mandi.

Dana pribadi

Iwan mengaku memakai dana pribadi untuk gowes Purwokerto-Jakarta.

"Tetapi, sebagian ada yang dikasih sama teman-teman (komunitas) pas pelepasan dari alun-alun Purwokerto," kata dia.

Selama di perjalanan, banyak orang yang menawarkan tumpangan kepadanya. Iwan juga sering mendapatkan makanan gratis.

"Rata-rata semua pada menerimalah. Di jalan juga ada orang yang ngasih. Orang ngasih masak ditolak?" ucap Iwan.

Setelah satu atau dua hari di rumah saudaranya di Lebak Bulus, Iwan berencana pulang. Ontelnya tidak akan ia kayuh lagi.

"Nanti dimasukkin ke mobil, dibawa pulang ke Purwokerto," tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polisi Akan Periksa Belasan Orang Terkait Kasus Baju Impor Bekas, Pedagang Eceran Juga Diselidiki

Polisi Akan Periksa Belasan Orang Terkait Kasus Baju Impor Bekas, Pedagang Eceran Juga Diselidiki

Megapolitan
Pria yang Tusuk Temannya Saat Sedang Sama-sama Mabuk di Tanah Abang Terancam Hukuman Mati

Pria yang Tusuk Temannya Saat Sedang Sama-sama Mabuk di Tanah Abang Terancam Hukuman Mati

Megapolitan
Mobil Toyota Starlet Terbakar di Tol Kebon Jeruk, Api Muncul dari Setir

Mobil Toyota Starlet Terbakar di Tol Kebon Jeruk, Api Muncul dari Setir

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon 2023

Tarif Tol Jakarta-Cirebon 2023

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Bekasi Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Imsakiyah di Bekasi Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Tangerang Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Imsakiyah di Tangerang Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Tangerang Selatan Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Imsakiyah di Tangerang Selatan Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Bogor Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Imsakiyah di Bogor Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Jadwal Imsakiyah di Jakarta Hari Ini, Sabtu 25 Maret 2023

Megapolitan
Mobil Terbakar di Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Diduga Akibat Korsleting

Mobil Terbakar di Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Diduga Akibat Korsleting

Megapolitan
Pendaftaran Mudik Gratis DKI Jakarta Tutup Sementara, Akan Dibuka Kembali jika Masih Ada Kuota

Pendaftaran Mudik Gratis DKI Jakarta Tutup Sementara, Akan Dibuka Kembali jika Masih Ada Kuota

Megapolitan
Kasus Tuberkulosis di Indonesia Terbanyak Kedua, Dokter: Bisa-bisa Negara Lain Anggap Kita Semua Pengidap TB

Kasus Tuberkulosis di Indonesia Terbanyak Kedua, Dokter: Bisa-bisa Negara Lain Anggap Kita Semua Pengidap TB

Megapolitan
Kabur ke Sumatera Selatan, Pria yang Tusuk Temannya Saat Mabuk Buang Senjata ke Laut

Kabur ke Sumatera Selatan, Pria yang Tusuk Temannya Saat Mabuk Buang Senjata ke Laut

Megapolitan
Sang Ibu Tak Sangka Putranya yang Pendiam Tewas dalam Tawuran di Pasar Gili Palmerah

Sang Ibu Tak Sangka Putranya yang Pendiam Tewas dalam Tawuran di Pasar Gili Palmerah

Megapolitan
Air Menyebur dari Aspal Underpass Dewi Sartika, Pengendara:Harus Ekstra Hati-hati Kalau Lewat Sini

Air Menyebur dari Aspal Underpass Dewi Sartika, Pengendara:Harus Ekstra Hati-hati Kalau Lewat Sini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke