JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki dugaan adanya praktik jual beli senjata untuk tawuran.
Senjata tajam beraneka ragam ukuran kerap digunakan dalam aksi tawuran.
“Tersiar kabar bahwa ada yang menyediakan (senjata tajam untuk tawuran), bukan hanya menyediakan secara ikhlas tanpa pengorbanan, akan tetapi ada yang menyediakan dengan kompensasi tertentu atau bahasanya adalah menjual,” ujar Kapolsek Tebet, Kompol Alexander Yuriko Hadi di Mapolsek Tebet, Jumat (1/10/2021) siang.
Alex menyebutkan, pihaknya akan menelusuri modus penjualan senjata tajam untuk tawuran. Sejauh ini, pelaku tawuran mengaku mendapatkan senjata tajam untuk tawuran dari kelompoknya.
Baca juga: Ungkap Rencana Tawuran di Tebet, Polisi Temukan Kamar Remaja yang Jadi Gudang Senjata Tajam
“Nanti akan coba kami telusuri semoga tindaklanjut Polsek Tebet mengungkap seterang benderangnya perkara ini,” kata Alex.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, penjualan senjata tajam dilakukan melalui media sosial Instagram.
Pelaku menawarkan dengan mengunggah foto senjata tajam beserta deskripsi ukurannya.
Kemudian, masalah harga nantinya ditanyakan lewat Direct Message.
Sebelumnya, polisi menangkap belasan orang yang kerap terlibat tawuran di Tebet.
Adapun polisi menyita 11 senjata tajam yang digunakan untuk tawuran.
Polisi menemukan senjata tajam tersebut di rumah salah satu pelaku tawuran dan juga ketika menangkap pelaku di lokasi tawuran.
Baca juga: Tawuran Kerap Terjadi di Manggarai, Berawal Pelaku Saling Tantang di Medsos
Salah satu tersangka yang ditangkap berinisial DF (16) bahkan menjadikan kamarnya tempat penyimpanan senjata tajam untuk tawuran. Selain itu, senjata tajam ditengarai milik masing-masing pelaku tawuran.
“Dari patroli siber yang dilakukan tim siber Polsek Tebet, kami berhasil melaksanakan preventive strike. Artinya belum terjadi tawuran, mereka baru tantang menantang antar kelompok di Instagram, kami berhasil mengamankan,” ujar Alex.
Alex mengatakan, sebanyak 11 pelaku diamankan di depan SDN 07 Menteng Dalam pada Sabtu, 25 September 2021. Tiga pelaku lainnya diringkus di Jalan Bukit Duri Tanjakan pada Kamis, 30 September 2021.
“Yang mirisnya, masyarakat yang cukup umur atau dewasa hanya satu orang,” tambah Alex.