Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Minggu Beroperasi, Bioskop Belum Boleh Dikunjungi Anak di Bawah 12 Tahun

Kompas.com - 01/10/2021, 17:35 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah dua minggu bioskop di DKI Jakarta kembali beroperasi, sejak dibuka pada 16 September 2021.

Meski demikian, bioskop belum boleh dikunjungi oleh anak di bawah usia 12 tahun.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, pada Jumat (1/10/2021), bioksop CGV di Sunter Mall, Tanjung Priok, Jakarta Utara belum banyak dikunjungi penonton.

Baca juga: Aturan Nonton Bioskop di Jakarta Selama PPKM Level 3

Hanya ada dua calon penonton yang sefang mengantre tiket, dan satu orang duduk di bangku yang tersedia.

Salah satu pengunjung, Hombar (23), mengaku terpaksa mengurungkan niatnya menonton film Shang-Chi bersama dua keponakannya.

Sebab, salah satu keponakannya masih berusia 10 tahun.

Baca juga: Anak di Bawah Usia 12 Tahun Masih Dilarang Masuk Bioskop

"Iya nih enggak jadi nonton karena yang kecil belum 12 tahun, ya dia masih 10 tahun, yang kakaknya mah udah divaksin kan udah 13 tahun," kata Hombar di depan pintu masuk bioskop.

Hombar mengira bioskop sudah bisa dikunjungi oleh anak-anak, lantaran anak berusia di bawah 12 tahun sudah dibolehkan memasuki mal.

"Iya saya kira udah boleh, kan mereka udah bisa masuk mal ya, ini lagi mau jalan-jalan aja sama keponakan eh ternyata enggak bisa nonton," lanjutnya.

Sementara salah satu petugas bisokop menuturkan bahwa setiap penonton wajib melakukan scan barcode saat memasuki bioskop.

"Anak 12 tahun (ke atas) boleh yang penting sudah divaksin ya, jadi masuk harus pakai aplikasi," kata dia.

Adapun bioskop sudah beroperasi dengan penerapan protokol yang ketat, seperti persyaratan aplikasi PeduliLindungi dan kapasitas hanya 50 persen.

Toko penjual makanan dan minuman ringan yang biasa menghiasi lobi bioskop pun nampak masih tertutup.

Dengan begitu, penonton masih dilarang untuk makan dan minum selama berada di dalam studio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com