Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambulans Dihalang-halangi Saat Ambil Contraflow di Kramatjati, Apa Kata Polisi?

Kompas.com - 03/10/2021, 18:30 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi belum bisa menentukan siapa yang salah atau benar dalam kasus ambulans dihalang-halangi mobil Toyota Avanza di Jalan Raya Bogor, Kramatjati, Jakarta Timur, Sabtu (2/10/2021) malam.

Ambulans dari Emergency Response Indonesia itu mengambil contraflow (melawan arah) karena jalanan macet. Lalu, ada pengemudi mobil yang marah dan menghalangi laju ambulans tersebut.

"Kami belum menerima laporan (terkait peristiwa itu). Maka dari itu, kami belum bisa menentukan siapa yang salah siapa yang benar ya," kata Perwira Piket Satlantas Jakarta Timur Ipda Nur Hidayat, Minggu (3/10/2021).

Hidayat menambahkan, ambulans tidak diperkenankan mengambil contraflow tanpa adanya pendampingan dari petugas.

"Contraflow atau melawan arus memang tidak boleh, tapi ada batas-batas tertentu yang memang kami bisa membantu," ujar Hidayat.

Baca juga: Ambulans Dihalang-halangi Saat Bawa Pasien Komplikasi di Kramatjati

Kru atau perawat Emergency Response, Donang mengatakan bahwa ambulans dihalang-halangi pada pukul 20.00 WIB.

Saat itu, ambulans tengah membawa pasien lanjut usia yang mengalami komplikasi dari RSUD Pasar Rebo menuju Pulogebang, Cakung. Sirine ambulans itu juga berbunyi.

"Kami membawa pasien pulang. Rumahnya di Pulogebang," kata Donang, Minggu.

Karena jalan macet, sopir ambulans kemudian melawan arus.

"Posisi di Kramatjati macet, maka kami mengalihkan ke contraflow. Sebelum pasar," ujar Donang.

Baca juga: Kru Tunggu Permintaan Maaf Pengemudi Avanza yang Halangi Ambulans Bawa Pasien Komplikasi

Tak lama berselang, mobil Avanza menghadang laju ambulans itu. Sopir mobil Avanza itu kemudian marah kepada kru ambulans.

"Marah, kesal dia. Sempat bilang ke relawan. Percakapannya apa kurang mendengar," kata Donang.

Sopir ambulans itu sempat meminta pengemudi Avanza untuk turun guna mengecek kondisi pasien. Namun, pengemudi Avanza justru kabur.

Kendati demikian, Donang mengatakan, ambulans sudah mengatarkan pasien ke rumahnya di Pulogebang.

"Aman, sudah sampai rumah, tetapi makin kritis saja sih, makin nge-drop," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com