Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Berwarna Merah di Sungai Cisadane Disebut Berasal dari Pabrik Daur Ulang Plastik

Kompas.com - 04/10/2021, 14:59 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Cairan berwarna merah diduga limbah yang mengalir ke Sungai Cisadane di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, disebut berasal dari pabrik pengolahan sampah plastik.

Hal itu disampaikan oleh warga setempat berinisial G ketika menanggapi video viral yang memperlihat cairan berwarna merah diduga limbah dialirkan ke Sungai Cisadane.

"Di sini pabrik tahu sama ini aja, pabrik plastik daur ulang. Mungkin dari situ. Ikan juga pada jauh, enggak mabuk sih, cuma menjauh. Biasanya pada ngumpul di situ," ujar G saat ditemui di lokasi, Senin (4/10/2021).

Baca juga: Sungai Cisadane Tercemar Limbah Berwarna Merah, Pemkot Tangsel Investigasi

Menurut G, pabrik tersebut memang rutin membuang cairan hasil pengolahan sampah plastik ke Sungai Cisadane.

Cairan limbah itu dialirkan dari lokasi pabrik lewat pipa paralon yang bermuara ke bantaran sungai.

"Ya memang dialirkan, dibuang lewat situ. Kemarin itu merahnya memang parah. Tumben itu begitu. Biasanya dikit merahnya," kata G.

Pantauan Kompas.com di lokasi, tempat pengolahan sampah plastik yang disebut G sebagai pabrik daur ulang itu berdiri di tepi Sungai Cisadane.

Baca juga: Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol, Wagub DKI Ancam Beri Sanksi jika Pencemaran Disengaja

Lokasinya berada di kolong lintas kereta api Serpong-Rangkas Bitung, tak jauh dari rumah pompa air bersih perusahaan daerah air minum (PDAM) Tangerang Selatan.

Dari tempat pengolahan sampah plastik tersebut, membentang sebuah pipa paralon yang berujung ke sisi kanan aliran Sungai Cisadane. Pipa itu diduga merupakan saluran pembuangan limbah hasil aktivitas di tempat pengolahan.

Pada Senin siang, tak terlihat ada aktivitas pengolahan sampah di lokasi pabrik maupun limbah yang dialirkan ke Sungai Cisadane melalui pipa tersebut.

Air Sungai Cisadane yang sebelumnya bercampur cairan berwarna merah, kini sudah kembali berwarna cokelat.

Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup DKI: Pencemaran Parasetamol di Teluk Jakarta Data 2017

Sebelumnya, Sungai Cisadane di kawasan Serpong diduga tercemar limbah berwarna merah yang mengalir dari saluran air.

Warna air Sungai Cisadane yang sebelumnya berwarna cokelat pun bercampur dengan warna merah cairan tersebut.

Terdengar perekam video mengatakan bahwa cairan merah itu diduga limbah dari salah satu pabrik pengolahan plastik yang berada di dekat sungai.

"Pencemaran Kali Cisadane, tolong pemerintah setempat diperhatikan. Ini ya dari pabrik pengolahan plastik, membuang limbah berwarna merah kayak begini nih," ujar perekam video tersebut.

Baca juga: Baranusa Laporkan Natalius Pigai soal Kicauan Rasial terhadap Jokowi dan Ganjar, Polisi Arahkan ke Mabes Polri

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan Toto Sudarto membenarkan adanya informasi dugaan pencemaran Sungai Cisadane seperti yang beredar di media sosial.

Pihaknya juga sudah membentuk tim dan menerjunkannya ke lokasi untuk menyelidiki lebih lanjut informasi dugaan pencemaran itu.

"Petugas gabungan sudah di lapangan, mengecek langsung kebenarannya seperti apa," ujar Toto saat dikonfirmasi.

Dari lokasi, petugas mengambil sampel air sungai dan cairan berwarna merah yang dialirkan ke Sungai Cisadane untuk diperiksa di laboratorium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com