Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beraksi di Warteg Kalimalang, Perampok Gasak Rp 8,5 Juta, HP, dan Emas 10 Gram

Kompas.com - 04/10/2021, 15:47 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki perampokan yang terjadi di Warung Tegal (Warteg) di Jalan Raya Kalimalang, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Paur Min Ops Unit Reskrim Polsek Duren Sawit Ipda Tatan membenarkan kejadi tersebut.

"Betul kejadian tersebut. Perkara sedang dikembangkan oleh Resmob Polda Metro Jaya," ungkap Ipda Tatan saat dikonfirmasi, Senin (4/10/2021).

Baca juga: Salah Tulis Tanggal HUT TNI di Baliho, Pemkot Depok Minta Maaf

Menurut korban, Wandi (24), pegawai Warteg, kejadian perampokan itu terjadi pada Minggu (3/10/2021) sekira pukul 03.00 WIB.

Wandi yang saat itu sedang berjaga di warteg 24 jam itu didatangi komplotan rampok beranggotakan tiga orang pria bersenjata tajam yang berpura-pura menjadi pelanggaan.

"Dia ini makan, tapi pas selesai (makan) marah-marah, enggak mau bayar. Ada yang melempar piring ke arah saya. Ngamuk-ngamuk pokoknya," kata Wandi.

Wandi yang sempat berupaya keluar mengejar pelaku, dia justru diserang oleh pelaku.

Sambil menodongkan sebilah pisau, pelaku meminta Wandi untuk diam dan tidak berteriak meminta tolong.

Setelah menodong Wandi, dua pelaku masuk ke dalam warteg dan menggasak uang tunai sebesar Rp 8,5 juta dan satu unit handphone.

Baca juga: Kru Tunggu Permintaan Maaf Pengemudi Avanza yang Halangi Ambulans Bawa Pasien Komplikasi

Selain itu, kalung emas seberat 10 gram yang dikenakan bosnya Dewi Santika, juga ikut digasak.

"Masing-masing pelaku itu memegang sajam. Yang dua kayak pisau dapur, yang satu kayak celurit gitu," ujarnya.

Wandi menuturkan, saat kejadian sebenarnya terdapat dua pegawai lain di lokasi. Namun mereka sedang terlelap sehingga tidak mengetahui adanya perampokan.

Hanya Wandi dan Dewi yang dalam keadaan terjaga, namun tidak berani berteriak lantaran ditodong dengan senjata tajam.

Wandi mengatakan, meski tokonya terletak di pinggir jalan utama, pelaku leluasa beraksi karena saat kejadian tidak ada pengunjung lain maupun tetangga toko lain.

Saat itu pandangan pengguna jalan terhalang satu mobil yang terparkir depan Warteg.

Setelah menggasak uang dan benda berharga, kata Wandi, ketiganya kabur menggunakan motor.

"Mereka kabur naik satu motor, boncengan bertiga. Kabur ke arah Duren Sawit, " kata dia.

Sementara itu, warteg itu kini sudah ditutup. Menurut Dul, penjaga toko ikan hias di sebelah warteg tersebut, warteg ditutup untuk beberapa hari ke depan.

"Pegawainya pulang kampung, trauma. Kemarin sudah lapor polisi dan polisi juga tadi banyak yang datang. Setelah itu, mereka mudik," kata Dul, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com