Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Pabrik Akui Buang Limbah ke Sungai Cisadane, tapi Tak Mengandung Zat Kimia

Kompas.com - 04/10/2021, 16:39 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pabrik pengolahan sampah plastik di tepi Sungai Cisadane kawasan Serpong, Tangerang Selatan, mengakui kerap membuang limbah ke sungai.

Namun, pihak pabrik membantah limbah tersebut mengandung zat kimia yang dapat mencemari lingkungan.

Selain itu, meski telah berulang kali membuang limbah ke Sungai Cisadane, pengelola pabrik bernama Komarudin menyatakan baru sekali membuang limbah berwarna merah seperti yang terekam dalam video viral di media sosial.

"Sadar banget, karena ini kami baru kali ini dapat barang model begitu. Baru kali ini," ujar Komarudin saat diwawancarai, Senin (4/10/2021).

Baca juga: Sungai Cisadane Tercemar Limbah Berwarna Merah, Pemkot Tangsel Investigasi

Ditemui secara terpisah, karyawan pabrik pengolahan plastik tersebut, Ahmad Dion, mengatakan bahwa saat ini tempat kerjanya hanya mencuci sampah plastik.

"Limbah pencucian sampah jadi plastik dicuci intinya. Kayak pengepul kan kalau plastik dibuang kan enggak busuk, makanya dicuci di sini, diolah di sini," ungkap Dion.

Dion menyebut, limbah yang dibuang ke Sungai Cisadane hanya berupa air bekas pencucian tanpa ada kandungan zat kimia.

Sebab, pihaknya tidak menggunakan sabun atau cairan apa pun saat proses pencucian.

Baca juga: Limbah Berwarna Merah di Sungai Cisadane Disebut Berasal dari Pabrik Daur Ulang Plastik

Dion pun mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab cairan yang dibuang ke Sungai Cisadane beberapa waktu lalu bisa berwarna merah.

"Enggak pernah pakai sabun juga. Pencucian biasa aja memang. Paling yang kalau diikat disobek dan digunting biar kotorannya lepas dari plastik," kata Dion.

"Kalau misalkan kemarin ada yang warna merah, mungkin ada di bungkus plastik, terus enggak ketahuan sama kami. Di luar kemauan lami. Kami enggak pernah pakai kimia," sambungnya.

Sebelumnya, video viral memperlihatkan Sungai Cisadane di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, diduga tercemar cairan limbah berwarna merah.

Baca juga: Warga Sebut Pabrik di Tepi Sungai Cisadane Rutin Buang Limbah: Warna-warni, Kadang Berbusa

Cairan berwarna merah diduga limbah yang mencemari Sungai Cisadane itu disebut berasal dari pabrik pengolahan sampah plastik.

"Di sini pabrik tahu sama ini aja, pabrik plastik daur ulang. Mungkin dari situ. Ikan juga pada jauh, enggak mabuk sih, cuma menjauh. Biasanya pada ngumpul di situ," ujar seorang warga setempat berinisial G saat ditemui di lokasi, Senin.

Pabrik daur ulang sampah plastik itu disebut rutin membuang cairan diduga limbah berbau tidak sedap ke Sungai Cisadane.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com