Imbau masyarakat ubah gaya hidup
Wulan juga mengatakan, pencemaran parasetamol di Teluk Jakarta untuk sumber limbah rumah tangga bisa dicegah dengan cara mengubah gaya hidup masyarakat.
Bukan hanya dengan hidup sehat dan bahagia, Wulan menyebut masyarakat bisa memulai memilah sampah obat yang mungkin sudah kedaluwarsa dan membuangnya pada jenis sampah yang tepat.
Baca juga: Sulit Turunkan Penggunaan Parasetamol, Peneliti: Orang Jakarta Banyakan Pusing
"Gaya hidup mengarah kepada apa yang kita lakukan dengan obat-obtan yang expired, obat-obatan yang rusak atau tergerus dan sebagainya," ujar dia.
Masyarakat bisa memilah parasetamol yang sudah kedaluwarsa untuk dibuang ke limbah medis.
"Di sini sebenarnya yang saya bisa highlight sebagai gaya hidup. Kita bisa tahu ke mana kita buang limbah rumah tangga parasetamol ini," ujar dia.
Baca juga: Penjelasan Peneliti tentang Asal Pencemaran Parasetamol di Teluk Jakarta
Dengan gaya hidup mengelola limbah rumah tangga yang baik, Wulan berharap bisa mereduksi banyak zat kimia yang ada dalam obat-obatan yang sudah kedaluwaarsa.
"Kalau penanganan limbah bisa lebih baik, mudah-mudahan konsentrasi yang akan dilepas ke laut bisa lebih rendah dan mudah-mudahan itu bisa tereduksi sampai efeknya nihil," kata dia.
Ancaman sanksi
Dari sisi Pemprov DKI, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengancam akan memberikan sanksi apabila ditemukan unsur kesengajaan pencemaran parasetamol di Teluk Jakarta.
"Kita sedang lakukan penelitian ya, nanti dicek juga ya apa ada unsur kesengajaan atau tidak," kata Riza.
Baca juga: Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol, Wagub DKI Ancam Beri Sanksi jika Pencemaran Disengaja
"Tentu ada sanksinya, ada peraturannya (untuk memberikan sanksi) sekali lagi kita tunggu dulu ya hasil penelitiannya," sambung dia.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan penelitian dan mengambil sampel air laut di teluk Jakarta di dua titik yaitu Ancol dan Muara Angke.
Riza menyebut, perlu waktu 14 hari penelitian sebelum dilakukan penyampaian hasil sampel yang sudah diambil.
Hingga saat ini, kata Riza, Pemprov DKI Jakarta belum mengetahui penyebab pasti adanya kandungan parasetamol di teluk Jakarta.
"Kita belum tau apakah kelalaian ada yang membuang dengan sengaja atau tidak sengaja," tutur Riza.
Dia juga meminta agar warga bisa membuang limbah medis di tempat yang semestinya bukan di tempat umum seperti sungai, waduk dan laut.
"Jadi mari kita jaga lingkungan hidup kita agar ekosistemnya baik terpelihara, karena ikut mengangkut kehidupan tidak hanya ekosistem laut tapi juga kehidupan kita bersama," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.