Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang: Demi Kebaikan Bersama, Pengunjung Pasar Akan Wajib Punya Aplikasi PeduliLindungi

Kompas.com - 05/10/2021, 15:45 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, semua pengunjung dan pedagang pasar harus telah divaksinasi Covid-19. Dalam rangka itu, dia menginginkan agar seluruh pasar di wilayahnya mewajibkan pengunjung memiliki aplikasi PeduliLindungi sehingga bisa mengecek status vaksinasi setiap orang yang masuk ke pasar.

Hal itu dilakukan untuk meminimalisasi penularan virus Covid-19 di pasar-pasar di Kota Tangerang, Banten.

"Kami inginnya di semua pasar," kata Arief melalui sambungan telepon, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Pengunjung Pasar Tradisional di Kota Tangerang Bakal Wajib Punya PeduliLindungi

Dia menyebutkan, saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang masih dalam tahap hendak menguji coba  penerapan aplikasi itu. Uji coba kemungkinan hanya dilakukan dalam satu hari.

Saat diuji coba, Pemkot Tangerang juga menyosialisasikan peraturan tersebut ke masyarakat setempat.

"Kami sih penginnya uji coba hari ini, besoknya langsung dijalani. Uji coba itu kan cuma tahapan sosialisasi penggunaaan aplikasi PeduliLindungi," ujar dia.

Arief menegaskan, pihaknya hendak menerapkan hal itu demi kebaikan masyarakat di wilayah tersebut.

"Itu untuk kebaikan semua, biar kita tahu yang masuk daftar hitam atau yang tercatat sebagai positif Covid-19 (berdasarkan tes) PCR," ujar dia.

Arief menambahkan, kewajiban punya aplikasi PeduliLindungi bagi pengunjung pasar itu akan serupa dengan penerapan aplikasi tersebut di bioskop, kantor, atau lokasi lain.

"Penggunaaan PeduliLindungi itu nanti harus kayak di pusat pertokoan, bioskop, dan lain-lain, emang harus," tegasnya.

Saat ditanya soal teknik uji coba penggunaan aplikasi itu, Arief menyebut Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Disperindagop-UKM) Kota Tangerang lebih mengetahui soal hal tersebut.

"Nanti coba dicek sama Kepala Disperindagop-UKM," ujar dia.

Kepala Disperindagop-UKM Kota Tangerang, Teddy Bayu secara terpisah mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan para pengelola pasar. Saat ini, kata Teddy, Disperindagop-UKM Kota Tangerang baru mewajibkan pengunjung mal serta pusat perbelanjaan untuk memiliki PeduliLindungi sebagai syarat masuk.

"Untuk pasar belum, masih kita koordinasikan," ujar dia, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com