JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menetapkan enam tersangka kasus pengeroyokan pria berinisial RS (27) yang jasadnya ditemukan warga mengambang di Kali Kanal Banjir Timur (KBT) Cengkareng, Jakarta Barat.
Kanitreskrim Polsek Cengkareng Iptu Tri Baskoro Bintang Wijaya mengatakan, pihaknya awalnya mengamankan delapan orang anggota kelompok punk yang diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan tersebut.
Enam di antaranya, yakni E (16), PP (16), S (32), HP (26), Z (21), MY (19) diduga kuat sebagai pelaku pengeroyokan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Sudah ada enam orang tersangka. Namanya pengeroyokan sama-sama memukul semua. Ada yang memukul, ada yang menendang," ujar Bintang saat dikonfirmasi, Selasa (5/10/2021).
Baca juga: Mayat Pria di KBT Cengkareng Diduga Korban Pengeroyokan Anak Punk
Sementara dua orang lainnya, kata Bintang, tidak ditetapkan tersangka karena berusaha menghentikan aksi pengeroyokan tersebut.
"Iya yang cewek dua orang. Enggak ikut memukul. Cuma ngelerai," kata Bintang.
Menurut Bintang, dari penangkapan para pelaku, petugas menyita barang bukti sepatu boot, sabuk dan cincin berbentuk tengkorak.
Saat ini, para tersangka dan barang bukti yang didapatkan sudah berada di Polsek Cengkareng.
Keenam tersangka dijerat Pasal 170 Ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Sebelumnya, Kapolsek Cengkareng Kompol Egman mengatakan, jasad RS pertama kali diketahui keberadaan oleh warga sekitar pada Jumat (1/10/2021) pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Salah Tulis Tanggal HUT TNI di Baliho, Pemkot Depok Minta Maaf
Jasad itu ditemukan dalam kondisi telungkup di aliran KBT Cengkareng dengan sejumlah luka di bagian kepala.
"Iya benar. Ditemukan sebelum shalat Jumat, jam 11.00 WIB. Pertama itu yang menemukan warga," ujar Egman saat dikonfirmasi, Jumat.
"Luka di kepala. Ada benjolan di kepala, tapi kami masih lidik," kata Egman.
Berdasarkan hasil penyelidikan, RS diduga merupakan korban pengeroyokan sekelompok anak punk.
Bintang mengatakan, petugas mendapatkan informasi bahwa RS terlihat sedang mabuk bersama rekannya di pinggir kali, lalu berkelahi dengan sekelompok anak punk pada Kamis (30/9/2021) dini hari.
"Saksi melihat dan mengenali wajah korban sedang berkelahi dengan sesama anak punk yang sedang nongkrong di pintu air," ujar Bintang dalam keterangannya, Jumat (1/10/2021).
Sekelompok anak punk tersebut, kata Bintang, mengeroyok RS dan rekannya hingga tak berdaya. Rekan RS lalu dilempar oleh para pelaku ke kali dan berhasil menyelamat diri.
Sedangkan RS ditinggalkan para pelaku di lokasi pengeroyokan, sampai akhirnya ditemukan tak bernyawa dua hari kemudian di aliran KBT Cengkareng.
"Teman korban berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tengah sungai dan selanjutnya memanjat kembali ke jalan," kata Bintang.
"Kemudian 2 (dua) hari kemudian korban RS ditemukan tidak bernyawa mengapung di kali tersebut " ucap bintang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.