JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan menyiapkan sejumlah cara untuk mencegah tawuran pelajar di saat kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimulai.
Pencegahan dilakukan mulai dari pemeriksaan tas hingga monitoring siswa oleh pihak sekolah.
“Satu yang harus ini tolong lihat di tasnya periksa tasnya. Kenapa? bukan masalah sajam tetapi anak itu bawa baju lain gak selain baju seragam,” ujar Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Wilayah 2, Abd Rachem saat dihubungi, Selasa (4/10/2021) sore.
Rachem menyebutkan, sekolah akan memastikan keberadaan siswa setelah PTM terbatas. Rachem mengatakan, PTM Terbatas di sekolah hanya sampai pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Guru di Jaksel Diminta Periksa Tas Siswa untuk Cegah Tawuran
“Bagaimana caranya, saya minta kepada guru kelas atau wali kelas untuk menelpon masing-masing ke rumah apa belum di rumah. Harus kita yakinkan bahwa anak harus sudah di rumah. Misalnya jam 11.00 selesai jadi jam 12.00 itu minimal harus sudah sampai di rumah,” tambah Rachem.
“Saya berharap mencegahnya begitu. Guru atau wali kelas yakinkan anak sudah di rumah. Ada Whatsapp grup misalnya. Dengan berbagai cara misalnya sudah menunjukkkan dengan cara ini kan kreatifivitas daripada masing-masing guru. Kami sudah mengimbau begitu,” lanjut Rachem.
Sebelumnya, tawuran pelajar terjadi di Jalan Raya Lenteng Agung dekat Gang Harapan, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Senin (4/10/2021) sore.
Baca juga: KJP Pelajar yang Terlibat Tawuran di Lenteng Agung Terancam Dicabut
Seorang warga sekitar Gang Harapan, Mamang (45), mengatakan, tawuran terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
“Iya, ada tawuran anak sekolah kemarin,” kata Mamang saat ditemui, Selasa (5/10/2021) pagi.
Menurut Mamang, sejumlah pelajar membawa senjata tajam. Ada pelajar yang memakai seragam sekolah SMA.
“Mereka dari arah Halte Wijaya Kusuma. Tadi cepet banget tawurannya,” ujar Mamang.
Ia mengatakan, ada sekitar 20 orang yang terlibat tawuran. Mereka menggunakan motor.
“Adalah lima menit tawurannya. Dari arah halte mereka berantemnya. Terus lari ke arah Harapan,” tambah Mamang.
Mamang mengatakan, tak ada korban jiwa akibat tawuran pelajar ini. Para pelajar kemudian membubarkan diri.
“Di sini mah sering jadi tempat tawuran. Baru sekali ini lagi nih ada tawuran semenjak masuk sekolah,” kata Mamang.
Tawuran pelajar di Lenteng Agung sempat terekam kamera dan beredar di media sosial.
Dalam video terlihat sejumlah pelajar membawa senjata tajam. Di akhir video, terlihat pelajar dilempar kayu.
Rachem memastikan, pihaknya akan mengusut kasus tawuran pelajar yang terjadi di Jalan Raya Lenteng Agung.
Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan akan memberikan sanksi kepada pelajar yang terlibat tawuran mulai dari teguran hingga pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.