Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuka sejak Agustus, Mal di Kota Bekasi Masih Sepi Pengunjung

Kompas.com - 05/10/2021, 19:59 WIB
Djati Waluyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi Tedy Hafni mengatakan, pusat-pusat perbelanjaan di Kota Bekasi masih sepi pengunjung meski sudah dibuka sejak 18 Agustus 2021.

"Walaupun 50 persen juga kapasitasnya, misalnya 1.000 yang dibolehkan 500, dan sekarang ini yang masuk juga (pengunjung) tidak ada setengahnya, belum ramai," ujar Tedy saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (5/10/2021).

Menurut Tedy, pengunjung mal sampai saat ini baru mencapai 20 persen dari kapasitas.

"Ya paling 20 persen, kecuali mal tertentu lah ya, ramai. Sekarang masih sepi, kayak Blue Mall masih sepi banget. Nah kami khawatir kan kalo sepi begini banyak tenant yang tutup sehingga kehidupan ekonomi menurun kembali," ungkapnya.

Baca juga: Pemkot Bekasi Segera Izinkan Anak Usia di Bawah 12 Tahun Masuk Mal

Untuk itu, ia berharap, pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dengan mengizinkan anak di bawah 12 tahun masuk mal akan mendongkrak kunjungan masyarakat.

"Makanya pemerintah pertimbangannya seperti itu sehingga anak-anak diperbolehkan," ujarnya.

Diizinkannya anak di bawah usia 12 tahun masuk mal diharapkan akan menumbuhkan keinginan orangtua untuk berkunjung.

"Biasanya kalo anak-anak boleh, orangtua juga pasti semangat ke malnya, lihat sendiri aja kayak kita ini, kalau ke mal pasti sama anak-anak ya, nah ketika enggak boleh bawa anak-anak pasti malas juga ke mal," ujar Tedy.

Baca juga: Dinkes Kota Bekasi Akan Konsultasikan Wacana Vaksinasi Booster untuk Guru ke Kemenkes

Lebih lanjut Tedy menyampaikan, anak-anak yang datang ke mal harus didampingi oleh orang dewasa.

"Pertama pelaksanaan ketentuan, sesuai Inmendagri yaitu 50 persen kan, ditambah lagi harus pakai aplikasi PeduliLindungi, kemudian juga nanti anak-anak yang ikut ke mal harus ada pendampingan orangtua. Kalo enggak ada orangtua ya pasti tidak boleh," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com