Fase ketiga adalah antemortem atau pengumpulan data-data.
Baca juga: Seorang Korban Pesawat Sriwijaya Air Berhasil Teridentifikasi Lewat DNA di Sikat Gigi
Misalnya, tim DVI akan meminta foto yang dimiliki keluarga yang menampilkan saat korban tersenyum dan menampakkan giginya, sehingga dapat diketahui susunan gigi milik korban.
Tim forensik juga bisa meminta contoh sidik jari korban, yang salah satunya bisa dilihat di KTP atau ijazah.
Pada saat antemortem, tim forensik juga bisa meminta profil DNA dari keluarga korban. Profil DNA yang diminta dari ayah, ibu, atau saudara kandung korban.
Fase terakhir atau keempat adalah rekonsiliasi, yakni pencocokan antara data postmortem dan antemortem.
"Jadi prinsipnya operasi DVI sama. Hal itu juga berlaku saat kasus Sriwijaya Air SJ 182 atau kebakaran Lapas Tangerang," ujar Agung.
Agung mengatakan, pada setiap operasi, tim DVI memiliki kesulitan yang berbeda-beda.
Ia mencontohkan, pada kasus Sriwijaya Air SJ 182 di mana kondisi jenazah tercerai-berai.
"Itu termasuk menjadi variasi penyulit. Memang kecelakaan pesawat di mana pesawat itu jatuhnya di laut, biasanya jenazahnya sepotong-potong," ucap Agung.
Baca juga: DVI Polri Tutup Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ 182, 3 Orang Belum Teridentifikasi
Pada kasus lain, misal kebakaran Lapas Tangerang, kondisi jenazah relatif utuh.
Namun, yang menjadi kesulitan adalah data antemortem.
"Korban mudah diperiksa, tetapi data dari keluarga sulit didapat. Misalnya keluarganya jauh, luar negeri," kata Agung.
"Intinya punya kesulitan berbeda. Dalam operasi DVI tidak ada yang sama. Misalnya Sukoi, Sriwijaya, dulu pernah Garuda. Kondisinya beda-beda, kesulitannya beda-beda," ujar dia.
Agung menegaskan, tim DVI mementingkan ketepatan, bukan kecepatan.
"Untuk identifikasi prinsipnya ketepatan bukan kecepatan. Kalau lebih cepat lebih baik, kebetulan yang (identifikasi korban) Lapas Tangerang termasuk cepat," ujar Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.