Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Varian Baru Covid-19 Mengintai Jakarta Usai PON XX Papua

Kompas.com - 06/10/2021, 08:41 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima atlet DKI Jakarta yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dinyatakan terpapar Covid-19.

Mereka terdeteksi Covid-19 saat hendak pulang ke Jakarta dan melakukan tes PCR untuk keperluan administrasi perjalanan.

Koordinator dokter kontingen DKI Jakarta Junaidi mengatakan, atlet DKI Jakarta yang terpapar saat ini tiga berada di Timika untuk menjalani isolasi. Sedangkan sisanya dua orang berada di Jayapura.

Baca juga: 3 Atlet DKI Jakarta di PON XX Papua yang Berlaga di Timika Terpapar Covid-19

"Di Timika ada tiga orang, di Jayapura ada dua," tutur Junaidi, Selasa (5/10/2021).

Adapun cabang olahraga dari yang terpapar Covid-19 yaitu dua atlet judo, dan masing-masing satu atlet basket, sepatu roda dan softball.

Dicurigai varian baru

Junaidi mengatakan, lima atlet tersebut dinyatakan positif setelah melakukan tes PCR. Temuan terakhir, kata Junaidi, nilai CT hasil tes PCR rendah yang menandakan perkembangan virus sedang terjadi di tubuh para atlet.

Dia juga khawatir, dengan perkembangan virus yang banyak di tubuh para atlet menjadi pertanda Covid-19 yang diderita merupakan penyebab dari varian baru SARS-CoV-2.

"Beberapa atlet kita juga CT-nya masih rendah, kita takut ada varian baru yang terpapar di Papua," ujar dia.

Baca juga: 5 Atlet Jakarta di PON XX Papua Dikhawatirkan Terpapar Covid-19 Varian Baru

Namun, untuk memastikan apakah varian tersebut memang merupakan varian baru, diperlukan pemeriksaan sampel lebih lanjut menggunakan metode whole genome sequence.

Terpapar saat di Papua

Temuan kasus atlet Jakarta terpapar Covid-19 ini dipastikan terjadi di Papua dan bukan terjadi di Jakarta.

Pasalnya, kata Junaidi, para atlet sudah melakukan karantina selama 14 hari sebelum PON XX berlangsung.

Baca juga: Dinkes DKI: 5 Atlet Jakarta Kemungkinan Terinfeksi Covid-19 Saat PON XX Papua Berlangsung

Kontingen DKI Jakarta diketahui tiba di Papua pada 15 September 2021 dan sudah menjalani masa karantina. Saat bertanding, mereka diwajibkan untuk melakukan tes dan tidak ditemukan kasus.

"Mereka (kontingen) juga sudah lama di sini tidak mungkin (terpapar) dari Jakarta, cuma di sini mereka ke mana, itu yang jadi masalahnya," ujar dia.

Dugaan tersebut diperkuat oleh nilai CT yang tinggi yang menandakan proses infeksi masih berjalan dan belum ke tahap penyembuhan.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia.

"Kalau CT value rendah, anggapan umumnya adalah infeksi baru, kalau CT value-nya sudah tinggi sudah di angka 30 umumnya sudah akan sembuh, masa infeksinya sudah lewat. Mungkin satu atau dua minggu sebelumnya," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon.

Dinkes lakukan tracing

Dwi Oktavia mengatakan, Dinas Kesehatan akan melakukan tracing atau pelacakan terhadap kontingen DKI Jakarta yang sudah berada di Jakarta.

Karena ada kemungkinan, mereka yang sudah tiba di Jakarta memiliki kontak erat dengan para atlet yang sudah dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: 5 Atlet Jakarta Terpapar Covid-19 di PON XX Papua, Dinkes Lakukan Tracing

"Kami sedang berkoordinasi dengan KONI DKI, jadi prinsipnya sama seperti kami menemukan kasus positif, pasti kontak erat (akan) di-tracing, lalu dihubungi dan dipantau," kata Dwi.

Dia juga meminta agar semua atlet bisa melakukan isolasi mandiri sampai masa inkubasi selesai dalam dua pekan.

"Harus karantina secara mandiri dan pastikan bisa terhubung pada saat dihubungi petugas kesehatan untuk di-tracing. Bisa kooperatif, bisa komunikasi dengan lancar," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com