TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan menyebutkan, pemeriksaan sampel air dan cairan berwarna merah di Sungai Cisadane memakan waktu satu pekan.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Tangerang Selatan Budi mengatakan, investigasi terkait dugaan pencemaran Sungai Cisadane akibat pengolahan sampah plastik masih berjalan.
Sampel air sungai dan cairan berwarna merah yang dibuang ke Sungai Cisadane sedang dalam proses pemeriksaan di laboratorium.
"Masih diselidiki, sambil nunggu hasil dari laboratorium lingkungan," ujar Budi saat dikonfirmasi, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Ketika Sungai Cisadane Diduga Tercemar Limbah yang Bikin Airnya Bercampur Warna Merah...
Menurut Budi, butuh waktu paling sedikit satu pekan untuk mengetahui apakah cairan limbah berwarna merah itu berkontribusi terhadap pencemaran Sungai Cisadane.
"Butuh waktu beberapa hari untuk mengetahui apakah warna merah yang dibuang berkontribusi terhadap pencemaran air Sungai Cisadane atau tidak," kata Budi.
Sebelumnya, video viral memperlihatkan Sungai Cisadane di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, diduga tercemar cairan limbah berwarna merah.
Cairan berwarna merah diduga limbah yang mencemari Sungai Cisadane itu disebut berasal dari pabrik pengolahan sampah plastik.
"Di sini pabrik tahu sama ini aja, pabrik plastik daur ulang. Mungkin dari situ. Ikan juga pada jauh, enggak mabuk sih, cuma menjauh. Biasanya pada ngumpul di situ," ujar seorang warga setempat berinisial G saat ditemui di lokasi, Senin (4/10/2021).
Baca juga: Pengelola Pabrik Akui Buang Limbah ke Sungai Cisadane, tapi Tak Mengandung Zat Kimia
Pabrik daur ulang sampah plastik itu disebut rutin membuang cairan diduga limbah berbau tidak sedap ke Sungai Cisadane.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.