TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berencana untuk membatalkan pembelajaran tatap muka (PTM) hanya di kelas yang muridnya positif Covid-19.
Saat menemukan 25 murid positif Covid-19 pada pekan lalu, Pemkot Tangerang membatalkan penerapan PTM di masing-masing SMP dari para siswa itu.
"Ini kita lagi evaluasi. Kalau kemarin kita tutup satu sekolah, kita mau mencoba menutup sesuai dengan kelasnya saja," ungkap Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah pada awak media, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Wali Kota Tangerang Sebut Murid SMP yang Positif Covid-19 Terus Bertambah
Arief menuturkan, pihaknya merencanakan hal itu karena 25 murid yang terpapar kemarin bukan merupakan klaster Covid-19 di sekolah.
Dengan demikian, Pemkot Tangerang nantinya hanya akan menutup kelas-kelas yang terdapat murid positif Covid-19 saja.
"Karena kan enggak jadi klaster. Kemarin ditanya, apakah ini klaster? Ternyata enggak," tutur dia.
Menurut Arief, sebanyak 25 murid yang positif Covid-19 tersebut tidak dapat disebut sebagai klaster karena hanya ada satu siswa yang terpapar di satu kelas.
"Kalau klaster itu satu kelas ada beberapa (murid yang positif Covid-19). Ini satu kelas cuma ada satu," ucapnya.
Baca juga: Pengunjung Taman di Kota Tangerang Akan Diskrining Pakai Aplikasi PeduliLindungi
Arief sebelumnya menyebutkan, jumlah murid SMP yang mengikuti PTM dan terpapar Covid-19 terus bertambah hingga saat ini.
Meski menyatakan ada penambahan murid yang terpapar Covid-19, Arief tidak menyebutkan total siswa SMP yang terpapar Covid-19 hingga saat ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.