Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2021, 11:51 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang berencana untuk menambah jumlah SMP yang akan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Senin (11/10/2021).

Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaludin mengatakan, pihaknya akan mengarahkan 22 SMP negeri dan swasta untuk menghelat sekolah tatap muka pada Senin pekan depan.

"Minggu depan tambah 22 sekolah (yang menggelar PTM)," ucap dia dalam rekaman suara yang diterima, Kamis (7/10/2021).

Baca juga: Tambah 42 Kasus, Total 69 Orang di SMP Kota Tangerang Positif Covid-19

Kemudian, sisa SMP yang belum menggelar PTM di Kota Tangerang akan menggelar skema tersebut pada Senin (18/10/2021).

Dengan demikian, pada Senin dua pekan ke depan, seluruh SMP negeri dan swasta di Kota Tangerang akan menghelat skema belajar di sekolah.

"Setelah 22 sekolah (penambahan), minggu depannya lagi sisanya," tuturnya.

Baca juga: Pelajar Kota Tangerang yang Sudah Divaksin Covid-19 Baru 50,01 Persen

Dia mengungkapkan, PTM jenjang SMP perlu untuk diadakan meski ada temuan kasus Covid-19 di sekolah.

Dindik Kota Tangerang, klaim Jamaludin, selalu mengevaluasi jika ada beberapa hal yang tidak sesuai standar operasi prosedur (SOP) selama PTM diterapkan.

Katanya, Dindik juga akan menindaklanjuti sekolah yang melanggar protokol kesehatan.

"Kita selalu evaluasi ketika ada hal-hal yang tidak sesuai SOP. Dan yang melanggar protokol kesehatan, kita akan tindak," ucap dia.

Baca juga: Langgar Prokes Saat PTM Terbatas, SDN 05 Jagakarsa: Kami Berusaha Perbaiki

Perlu diketahui, berdasarkan catatan, saat ini terdapat 148 SMP yang seharusnya menggelar PTM. Namun, sebagian dari SMP itu membatalkan PTM karena ada temuan kasus Covid-19.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tetap akan menambah jumlah SMP yang menggelar PTM, meskipun ada temuan kasus Covid-19 di sekolah lain yang sudah lebih dulu menggelar PTM.

Hal itu sempat diungkapkan oleh Wali Kota Tangerang R Wismansyah pada 30 September 2021.

Pihaknya tetap menggelar PTM lantaran siswa yang ditemukan positif Covid-19 pada pekan lalu mayoritas adalah pasien tanpa gejala.

"Kalau melihat kasusnya, yang positif ini tanpa gejala karena sudah divaksin, terus juga kami sudah punya mekanisme untuk testing dan tracing," kata Arief, 30 September 2021.

Politikus Demokrat itu juga mengungkapkan, penambahan jumlah SMP yang menghelat PTM di Kota Tangerang merupakan arahan dari pemerintah pusat.

"Kemarin arahannya dari pemerintah pusat, silakan tetap dijalankan," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com