Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

600 Pencari Suaka Vaksinasi Covid-19, Paling Banyak dari Afghanistan

Kompas.com - 07/10/2021, 12:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pencari suaka dan pengungsi dari berbagai negara menerima suntikan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Bulungan, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (8/10/2021) pagi.

Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) DKI Diana Dewi mengatakan, penerima vaksin tersebut berasal dari 13 negara.

“Pada hari ini pesertanya sebanyak 600 orang. Negara-negaranya dari Afghanistan, Somalia, Sri Lanka, Irak, Iran, Mesir, Yaman, Sudan, Ethiopia, Paskistan, Myanmar, Uganda, dan Kongo,” ujar Diana di GOR.

Diana menyebutkan, pencari suaka dari Afghanistan menjadi penerima vaksin Covid-19 terbanyak kali ini. Pencari suaka dari Afghanistan yang menjalani vaksinasi Covid-19 sebanyak 313 orang.

Baca juga: 600 WNA Pencari Suaka dari 13 Negara Jalani Vaksinasi di GOR Bulungan

“Yang kedua dari Somalia, dan disusul dari Pakistan sebanyak 22 orang,” tambah Diana.

Ia mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk para pencari suaka dan pengungsi merupakan inisiasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Diana menyebutkan, kolaborasi antara Kadin dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa terus membawa manfaat.

“Kadin Indonesia mendukung untuk vaksin tersebut. Dan ini adalah kolaborasi di mana pemerintah DKI Jakarta yang menginisiasi dan memfasilitasi semua yang ada,” kata Diana.

Baca juga: 600 Pencari Suaka Jalani Vaksinasi, Anies: Semua Harus Dapat Perlakuan Setara

Diana juga mengatakan, pelaksanaan vaksinasi terlaksana atas persetujuan Kementerian Politik Hukum dan HAM; dan Kementerian Kesehatan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk para pencari suaka bagian dari bentuk kesetaraan untuk mendapatkan kesehatan di tengah pandemi.

“Suatu kebahagiaan buat kami semua karena hari ini kita bisa memulai vaksinasi untuk para pengungsi yang selama ini tinggal di kota kita. Mereka pergi dari kampung halamannya karena di sana ada peperangan, di sana ada kekacauan politik sehingga mereka tak bisa tinggal di kampung halamannya,” ujar Anies.

Anies menyebutkan, virus Corona bisa menginfeksi manusia tanpa melihat suku dan asal negara. Bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pencegahan keparahan infeksi Covid-19 pun harus dilakukan dengan cara salah satunya dengan vaksinasi.

“Karenanya kami Jakarta di awal pandemi selalu melihat ini sebagai masalah umat manusia. Yang semua harus mendapatkan perlakuan sama dan setara,” tambah Anies.

Anies berharap vaksinasi untuk pencari suaka dan pengungsi bisa menjadi awal untuk vaksinasi 7.000 pengungsi di Jakarta. Dengan begitu, lanjut Anies, para pengungsi bisa hidup tenang di Jakarta sampai penempatan berikutnya.

“Hari ini ada sekitar 7.000 pengungsi di sekitar Jakarta. Mudah-mudahan semua bisa tuntas sehingga bisa terlindungi,” kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com