Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anies di Balik Vaksinasi untuk Ratusan Pencari Suaka di Jakarta

Kompas.com - 07/10/2021, 14:43 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Kamar Dagang Industri (Kadin) DKI Jakarta menggelar vaksinasi untuk para pencari suaka atau pengungsi di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Bulungan, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (7/10/2021).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, para pengungsi atau pencari suaka tetap berpotensi untuk tertular Covid-19 di Jakarta.

Anies menyebutkan, para pencari suaka datang ke berbagai negara dan kota termasuk ke Jakarta.

Baca juga: 600 WNA Pencari Suaka dari 13 Negara Jalani Vaksinasi di GOR Bulungan

Para pencari suaka, lanjut Anies, merupakan orang-orang yang pergi dari kampung halamannya karena ada peperangan dan kekacauan politik.

“Mereka mengungsi ke berbagai negara salah satunya ke Jakarta. Jakarta dalam ibu kota Indonesia dan ibu kota Asean,” kata Anies di GOR Bulungan.

Anies menyebutkan, Jakarta adalah kota megapolitan terbesar di belahan selatan bumi. Ia tak heran jika sebagian warga Jakarta tak berstatus Warga Negara Indonesia (WNI).

"Ketika terjadi pandemi virusnya menular tanpa melihat stasus kenegaraan, tanpa melihat KTP. Tidak dicek KTP DKI atau bukan," kata Anies.

Anies menyadari prioritas program vaksinasi Covid-19 ditujukan kepada WNI. Ia menyebutkan, jika para pengungsi tertular Covid-19, maka rumah sakit di Jakarta lah yang akan merawat mereka.

“Karenanya kita mengusulkan sejak bulan Juli untuk bisa vaksinasi kepada para pengungsi. Dan pengungsi ini berbeda dengan Tenaga Kerja Asing yang berada di sini. Kalau TKA mereka punya pekerjaan, Apakah itu swasta atau diplomat. Tapi kalau mereka tak boleh bekerja dan tak ada afiliasi,” tambah Anies.

Baca juga: 600 Pencari Suaka Jalani Vaksinasi, Anies: Semua Harus Dapat Perlakuan Setara

Anies menyebut sejak bulan Juli 2021 Pemprov DKI Jakarta mengusulkan vaksinasi Covid-19 untuk para pencari suaka.

Pemerintah DKI Jakarta kemudian berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

"Saya cerita ke Pak Kadin. Kadin lalu merespon. Kadin yang turun tangan dengan menyiapkan vaksin gotong royong untuk para pengungsi. Kami DKI Jakarta menyiapkan regulasi, penyiapan kegiatannya, mereka yang divaksin merupakan berstatus di bawah UNHCR. Itulah sebuah kolaborasi," ujar Anies.

Anies mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk para pencari suaka bagian dari bentuk kesetaraan untuk mendapatkan kesehatan di tengah pandemi.

"Karenanya, kami Jakarta di awal pandemi selalu melihat ini sebagai masalah umat manusia, yang semua harus mendapatkan perlakuan sama dan setara," tambahnya.

Ia mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk ratusan pencari suaka ini merupakan kegiatan kemanusiaan.

Ada 7.000 pencari suaka yang tinggal Jakarta.

“Mereka terusir dari kampung halamannya. Dan di tempat ini kita berharap mereka bisa dapat rasa aman. Paling tidak selama pandemi ini mereka merasakan ketenangan. Alhamdulillah hari itu datang hari ini. Kami warga Jakarta patut bersyukur kita dapat mengayomi saduara-saudara beda bangsa yang berstatus pengungsi di tempat kita sehingga mereka dapat merasa tenang,” tambah Anies.

Anies mengatakan, UNHCR kemudian mendata para pencari suaka yang akan menerima vaksinasi. Ia menekankan, vaksinasi Covid-19 adalah pekerjaan kemanusiaan.

"Saya ingin garis bawahai ini adalah tugas kemanusiaan. Pesannya sederhana, we are not fully protected until everyone is protected. Itu pesan penting. Tak mungkin kita bisa sepenuhnya terlindungi, bila tidak setiap kita terlindungi," pungkas Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com