TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat 69 orang yang terlibat dalam pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Tangerang, Banten, terpapar Covid-19.
Jumlah tersebut berdasarkan skirining tes PCR yang dilakukan pada 29 September-3 Oktober 2021 di sejumlah SMP yang menggelar PTM terbatas.
Kasus pertama Covid-19 dalam PTM terbatas di Kota Tangerang diumumkan pada 30 September 2021. Saat itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengumumkan sebanyak 25 murid SMP di wilayahnya terpapar Covid-19.
Baca juga: Ada 42 Kasus Baru Covid-19 di 35 SMP yang Gelar PTM Terbatas di Kota Tangerang
"Yang dikakukan sampling oleh pemerintah pusat hanya kota-kota besar, Jakarta, Semarang, Bandung. Kami juga mengambil inisiatif testing dilakukan random," papar Arief saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (30/9/2021).
Tes PCR dilakukan terhadap total 1.000 murid, guru, hingga staf tata usaha (TU), pada 28-29 September 2021.
Hasilnya, sebanyak 27 orang dinyatakan positif Covid-19 yang terdiri dari 25 murid, seorang guru, dan seorang staf TU.
Sepekan kemudian, Dinkes Kota Tangerang mengumumkan kembali 42 kasus baru Covid-19 dalam PTM terbatas.
Dari 42 orang itu, sebanyak 41 di antaranya merupakan murid SMP dan satu sisanya guru SMP. Angka itu berdasarkan skrining tes terhadap 2.683 orang di 20 SMP.
Artinya, total sudah ada 66 murid, dua guru, dan satu staf tata usaha (TU) di daerah itu yang terpapar Covid-19
Semua temuan kasus Covid-19 itu berdasarkan skrining tes yang dilakukan di 35 SMP yang menghelat PTM.
Baca juga: Senin Depan, Bertambah 22 SMP di Kota Tangerang yang Gelar PTM
"Totalnya ada 69 warga sekolah terkonfirmasi positif dari 35 sekolah. Di antaranya, dua guru, satu petugas TU, dan 66 siswa," kata Dini dalam keterangannya, Kamis (7/10/2021).
Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang mengklaim, tidak ada orangtua murid yang meminta menghentikan aktivitas PTM terbatas anaknya meski ada temuan kasus Covid-19 di SMP di wilayah itu.
Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaludin menyatakan, orangtua murid tidak ada yang mengentikan aktivitas PTM anaknya karena temuan kasus itu tidak menimbulkan klaster Covid-19.
Baca juga: Wali Kota Tangerang Sebut Murid SMP yang Positif Covid-19 Terus Bertambah
"Enggak ada, kan bukan klaster, cuma satu siswa di setiap sekolah," sebutnya dalam rekaman suara yang diterima, Kamis (7/10/2021).
Menurut Jamaludin, para siswa yang positif itu tertular Covid-19 bukan dari lingkungan SMP yang menghelat PTM. Mereka tertular dari kediaman masing-masing atau lingkungan masyarakat.
"Yang positif bukan karena sekolah, tapi karena di rumahnya atau di masyarakat," tutur dia.
"Jadi saya rasa tidak ada penyebab dari sekolah," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.