Karena itu, dia menyatakan bahwa kasus di sejumlah SMP tersebut bukanlah klaster Covid-19 dari PTM terbatas yang digelar.
Baca juga: Temuan 69 Kasus Covid-19 di 35 SMP Kota Tangerang, Mengapa PTM Tidak Dihentikan?
Pasalnya, kasus-kasus itu merupakan akumulasi. Satu kasus Covid-19 ditemukan di dalam satu kelas atau satu kasus di dalam satu sekolah.
"Ini bukan klaster PTM terbatas. Dukungan orangtua sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan pelaksanaan PTM terbatas untuk menjaga protokol kesehatan di rumah dan lingkungan sekitar," ujar dia.
Bakal tambah SMP yang gelar PTM
Di sisi lain, meski ada penambahan jumlah murid yang terpapar Covid-19, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota berencana untuk menambah jumlah SMP yang akan menggelar PTM.
Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaludin mengatakan, pihaknya akan mengarahkan 22 SMP negeri dan swasta untuk menghelat sekolah tatap muka pada Senin pekan depan.
"Minggu depan tambah 22 sekolah (yang menggelar PTM)," ucap dia, Kamis.
Kemudian, sisa SMP yang belum menggelar PTM di Kota Tangerang akan menggelar skema tersebut pada Senin (18/10/2021).
Baca juga: Senin Depan, Bertambah 22 SMP di Kota Tangerang yang Gelar PTM
Dengan demikian, pada Senin dua pekan ke depan, seluruh SMP negeri dan swasta di Kota Tangerang akan menghelat skema belajar di sekolah.
Dia mengungkapkan, PTM jenjang SMP perlu untuk diadakan meski ada temuan kasus Covid-19 di sekolah.
Dindik Kota Tangerang, klaim Jamaludin, selalu mengevaluasi jika ada beberapa hal yang tidak sesuai standar operasi prosedur (SOP) selama PTM diterapkan.
Katanya, Dindik juga akan menindaklanjuti sekolah yang melanggar protokol kesehatan.
Orangtua murid harap PTM berlanjut
Dindik Kota Tangerang mengklaim, tidak ada orangtua murid yang menghentikan aktivitas PTM anaknya meski ada temuan kasus Covid-19 di SMP di wilayah itu.
Jamaludin menyatakan, orangtua murid tidak ada yang mengentikan aktivitas PTM anaknya karena temuan kasus itu tidak menimbulkan klaster Covid-19.
"Enggak ada, kan bukan klaster, cuma satu siswa di setiap sekolah," sebutnya.
Serupa dengan Dini, Jamaludin mengklaim bahwa para siswa yang positif itu tertular Covid-19 bukan dari lingkungan SMP yang menghelat PTM.
Mereka tertular dari kediaman masing-masing atau lingkungan masyarakat.
Di sisi lain, Jamaludin berujar bahwa tidak ada orangtua murid yang protes saat ada SMP yang membatalkan PTM-nya karena terdapat murid yang positif Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.