Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Gorong-gorong Cipondoh yang Tewaskan 5 Orang, Puslabfor: Kami Temukan Gas Berbahaya

Kompas.com - 08/10/2021, 13:32 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Mabes Polri dikerahkan untuk memeriksa penyebab tewasnya lima orang di gorong-gorong yang terletak di Jalan Taman Royal, Cipondoh, Kota Tangerang, Jumat (8/10/2021).

Pemeriksaan itu dilakukan lantaran kelimanya diduga meninggal dunia usai menghirup gas beracun pada Kamis (8/10/2021).

Kompol Faizal Rachmad Kasubbid Tokling Puslabfor Mabes Polri Faizal Rachmad berujar, berdasar pemeriksaan di gorong-gorong tersebut, pihaknya menemukan gas yang berbahaya.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Tewasnya 5 Orang di Gorong-gorong Cipondoh karena Hirup Gas Beracun

"Sementara hasil yang kami temukan adalah ditemukannya gas berbahaya (di gorong-gorong)," ucapnya pada awak media, Jumat.

Meski demikian, polisi masih belum dapat mengetahui konsentrasi dan jenis gas berbahaya tersebut.

Pihaknya akan melanjutkan pemeriksaan gas berbahaya itu di laboratorium mereka.

"Mengenai konsentrasi dan jenis gasnya, kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium," kata Faizal.

Dia menyebutkan, sampel yang diambil dari tempat kejadian perkara (TKP) itu adalah gas berbahaya serta airnya.

Baca juga: Selidiki Tewasnya 5 Orang di Gorong-gorong Cipondoh, Puslabfor Polri Dikerahkan

Sampel gas berbahaya itu diambil menggunakan alat drager.

Menurut Faizal, gas di gorong-gorong tersebut memang berbahaya untuk manusia.

"Alat drager untuk deteksi gas. Dan yang sudah kami ambil adalah sampel air dan sampel gas udaranya," sebut dia.

Faizal mengatakan, pihaknya akan menyampaikan hasil pemeriksaan di laboratorium ke Polres Metro Tangerang Kota.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Deonijiu de Fatima sebelumnya berujar, tiga dari lima korban tewas di gorong-gorong adalah pegawai PT Telkom Indonesia.

Kemudian, dua korban lainnya adalah warga. Pihaknya akan memanggil pihak dari PT Telkom Indonesia untuk dimintai keterangan.

Sementara ini, kepolisian sudah meminta keterangan enam saksi berkait peristiwa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com