JAKARTA, KOMPAS.com - "Kami profesional saja, karena ini penugasan jadi kami akan melaksanakan dengan sukses," begitu kata Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto saat ditemui usia rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/10/2021).
Widi mengatakan, PT Jakpro optimistis bukan tanpa alasan. Hasil renegosiasi yang dinilai menguntungkan DKI Jakarta adalah sumber optimisme yang paling besar.
Jakpro berhasil meyakinkan pihak penyelenggara Formula E Operation (FEO) untuk menarik kewajiban pembayaran commitment fee yang harus dibayar Pemprov DKI Jakarta.
Baca juga: Cerita Direksi Jakpro Meeting Dua Malam dengan FEO agar Commitment Fee Formula E Dikurangi
Dalam kesepakatan bersama FEO sebelumnya, Jakarta sebelumnya harus membayar commitment fee selama lima tahun, terhitung dari 2019 hingga 2024.
Besaran commitment fee selama lima tahun itu mencapai Rp 2,3 triliun. Setelah kesepakatan baru, Jakarta cukup membayar commitment fee sebesar Rp 560 miliar untuk tiga tahun penyelenggaraan Formula E, yaitu dari 2022 hingga 2024.
"Karena kondisi Covid, kami kan pakai taktik dalam negosiasi, sekarang kondisi kami (pascalonjakan Covid-19) begini, kami turunkan juga (commitment fee)," kata Widi.
Negosiasi alot berlangsung dua malam berturut-turut
Hasil negosiasi yang menguntungkan Jakarta itu tidak dicapai dengan mudah. Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro sekaligus Managing Director Formula E Gunung Kartiko mengatakan mereka harus bekerja ekstra keras untuk meyakinkan FEO agar kesepakatan baru terjadi.
Renegosasi itu dilakukan sepanjang malam dan dua hari berturut-turut melalui zoom meeting pada September 2021.
"Berat sekali untuk kami laksanakan (proses negosiasi), itu dua malam lanjut terus, zoom meeting kita," kata Gunung.
Widi juga menyebut, jajaran anak buahnya banting tulang untuk mencapai kesepakatan itu.
"Kita tarik ke belakang apa aja persiapannya, ini beliau (Gunung Kartiko) nih yang banting tulang," tutur Widi.
Baca juga: Polemik Lokasi Sirkuit Formula E di Jakarta
Optimis terselenggara dan gunakan dana sponsorship
Widi memastikan, penyelenggaraan Formula E tidak lagi menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta kecuali yang sudah disetorkan untuk commitment fee senilai Rp 560 miliar.
Widi mengatakan, uang yang sudah disetorkan itulah nantinya akan diputar untuk dikembangkan menjadi bisnis baru yang mampu membiayai Formula E.