Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkenalkan Container Farming, Dinas KPKP: Petani di Jakarta Tak Harus Berkotor-kotor

Kompas.com - 08/10/2021, 14:29 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memperkenalkan container farming dan agro electrifying di Agro Edukasi Wisata Ragunan, Jalan Poncol, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, budidaya pertanian tanpa tanah bisa dilakukan di dalam container.

“Tujuan diresmikannya container farming yaitu dirinya ingin menyampaikan bahwa petani di DKI Jakarta tidak harus berkotor-kotor,” ujar Suharini dalam keterangan tertulis.

Budidaya pertanian di container bisa dilakukan untuk menanam pakcoy dan selada.

Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Minta Masyarakat Kelola Obat Kedaluwarsa

Tanaman tersebut memiliki umur yang lebih pendek dan tak tergantung sinar matahari.

“Tapi, dengan teknologi yang luar biasa menggunakan sinar UV,” kata Suharini.

Suharini menambahkan, bercocok tanam dengan container diharapkan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh masyarakat DKI Jakarta, khususnya ibu-ibu demi memenuhi kebutuhan pangannya dalam skala rumah tangga.

Suharini menambahkan, pihaknya mengapresiasi keberadaan satu unit container farming hasil kolaborasi Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas KPKP DKI Jakarta dengan PLN Peduli.

Baca juga: UPDATE: 3.039 Sekolah di Jakarta Gelar Belajar Tatap Muka

Kasudin KPKP Jakarta Selatan, Hasudungan Sidabalok menjelaskan, pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada PLN Peduli yang memberikan sarana dan prasarana berupa container farming dan angro elecrafying atas kolaborasi Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas KPKP DKI Jakarta dengan PLN Peduli.

"Kiranya kolaborasi ini dapat berkelanjutan. Dan mudah-mudahan proyek ini dapat bermanfaat pada binaan Sudin KPKP Jakarta Selatan. Dan container farming ini kami kelolakan pada poktan rupakan," kata Hasudungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com