Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Bintaro Berencana Sediakan Tembok Khusus untuk Mural

Kompas.com - 08/10/2021, 21:16 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Bintaro, Jakarta Selatan, Muhamad Nur, berencana menyediakan tembok-tembok yang bisa digunakan seniman dan anak muda untuk membuat mural. Penyediaan titik tersebut dilakukan untuk mewadahi kreativitas seninam dan anak muda secara legal.

“Saya masih cari-cari tempat buat bikin mural yang bagus. Mungkin nanti dari karang taruna, dari mana, silakan (buat mural) di situ,” ujar Nur di kantornya, Jumat (8/10/2021) sore.

Ia menyadari perlunya sebuah tempat yang legal untuk mengekspresikan kreativitas. Nur berharap bisa menyediakan tempat-tempat tersebut di wilayah Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Baca juga: Mural “Koruptor Dirangkul” di Bintaro Dihapus Warga, Lurah: Supaya Bersih dan Aman

“Saya inginnya ada wadah buat mereka itu yang memiliki jiwa seni mengekspresikan seni-seni dia sebenarnya. Kalau di sini kayakanya banyak juga tembok yang kami khususkan buat mereka mengekspresikan (seni mural),” tambah Nur.

Nur berharap jika ada tempat khusus untuk mural, pembuatnya tak asal-asalan membuat mural. Ia mencontohkan ada sebuah gang yang bisa dipenuhi mural-mural kreatif bertema perjuangan dan lainnya.

“Yang seperti itu saya mau ya. Ada satu jalan khusus mural tapi mural yang bagus,” tambah Nur.

Tempat khusus mural tersebut, lanjut Nur, bisa diisi mural-mural secara bergantian. Ia mencontohkan, mural bisa dihapus tiga bulan sekali.

“Itu bisa jadi wisata jadinya, bagus dilihatnya. Dulu pernah kami kelurahan kami-kami (buat) mural-mural. Kayak Jakarta City of Collaboration. Kayak semacam itu. Jadi cakep, jangan asal corat- coret. Enggak enak dipandang,” ujar Nur.

Nur menilai mural di Jalan Taman Bintaro Barat bertema koruptor sebenarnya merupakan coretan biasa. Ia menilai wajar adanya kritik dalam seni kreatif berbentuk mural

“Namun kreatifnya di tempat-tempat yang enggak pas gitu loh. Sebenarnya tulisannya itu bagus loh mengkritik. Ya itu tadi tadi tempat yang mungkin enggak pas,” ujar Nur.

Sebelumnya, mural bernada kritik muncul di sebuah tembok di pinggir Jalan Taman Bintaro Barat, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Tak berselang lama, mural tersebut dihapus karena alasan kebersihan dan keamanan.

Nur mengatakan, penghapusan mural tersebut dilakukan warga setempat.

“Ya kan supaya lingkungan bersih, dan juga memang ada sebagian coret-coretan di situ dibersihkan juga semua,” ujar dia.

Nur menyebutkan, penghapusan mural dilakukan untuk menciptakan kondisi aman di sekitar lokasi. Hal itu dilaporkan kepada Nur oleh ketua RW setempat.

“Ya mungkin itu (karena provokasi). Karena saya tanya Pak RW-nya, supaya aman warga saya (RW sekitar),” tambah Nur.

Cat untuk menghapus mural itu disediakan warga. Nur menyebutkan, cat diadakan secara swadaya oleh warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com