Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Motif Pria yang Buat Laporan Bohong Soal Perampokan di KBT

Kompas.com - 09/10/2021, 18:14 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Jakarta Timur masih mendalami motif AR (23) yang membuat laporan bohong atau palsu soal perampokan di Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (6/10/2021) dini hari.

AR sebelumnya menyatakan telah dirampok oleh lima orang yang mengaku polisi saat sedang melintas di KBT.

"Masih diselidiki. Dalam 1x24 jam akan kita ketahui motifnya (membuat laporan palsu)," ujar Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Erwin Kurniawan, Sabtu (9/10/2021).

Baca juga: Pria yang Mengaku Dirampok Oknum Polisi di KBT Ternyata Berbohong, Ini Kejadian Sebenarnya...

Selain motif, Polres Jakarta Timur juga akan menetapkan status AR yang telah membuat laporan bohong soal perampokan.

"Sekaligus kita tetapkan statusnya. Untuk sekarang ini sedang proses sidik," ucap Erwin.

Sebelumnya, AR telah membuat pengakuan sebenarnya dari peristiwa perampokan yang dilaporkan.

Dia ternyata diduga mengarang cerita atau membuat laporan palsu mengenai aksi perampokan yang dialaminya tersebut.

"Dengan ini menyatakan bahwa laporan yang saya buat di Polres Jakarta Timur bahwa saya dibegal dan disetrum oleh orang yang mengaku polisi adalah bohong atau hoaks," ujar AR seperti dalam video yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/10/2021).

Baca juga: Selidiki Perampokan di KBT, Polisi Cari CCTV Sekitar Lokasi

AR menceritakan peristiwa yang membuat barang berharga yang sebenarnya. Menurut dia, ponsel dan motor itu dibawa oleh rekan dari salah satu perempuan yang disewanya melalui aplikasi pesan singkat.

Menurut AR, ponsel dan motornya dibawa karena sebelumnya terlibat perselisihan soal kesepakatan bersama perempuan yang memiliki janji olehnya.

"Kejadian yang sebenarnya terjadi adalah awalnya saya (main) MiChat dengan seorang perempuan dan open BO di apartemen Kemang View Bekasi lantai 9," kata AR.

"Dan kemudian terjadi cekcok karena tidak sesuai kesepakatan akhirnya handphone dan motor saya diambil oleh teman-teman perempuan tersebut," sambung AR.

AR pun meminta maaf oleh kepolisian mengenai pengakuan sebelumnya yang menyebut dirampok oleh orang mengaku polisi.

"Saya memohon maaf sebesar besarnya atas kebohongan saya kepada kepolisian," katanya.

AR sebelumnya mengaku perampokan yang dilami terjadi saat sedang melintas di kawasan KBT. Dia yang bekerja sebagai sales mengaku hendak menuju Bekasi setelah mampir ke rumah saudaranya di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com