JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Jakarta Timur masih mendalami motif AR (23) yang membuat laporan bohong atau palsu soal perampokan di Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (6/10/2021) dini hari.
AR sebelumnya menyatakan telah dirampok oleh lima orang yang mengaku polisi saat sedang melintas di KBT.
"Masih diselidiki. Dalam 1x24 jam akan kita ketahui motifnya (membuat laporan palsu)," ujar Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Erwin Kurniawan, Sabtu (9/10/2021).
Baca juga: Pria yang Mengaku Dirampok Oknum Polisi di KBT Ternyata Berbohong, Ini Kejadian Sebenarnya...
Selain motif, Polres Jakarta Timur juga akan menetapkan status AR yang telah membuat laporan bohong soal perampokan.
"Sekaligus kita tetapkan statusnya. Untuk sekarang ini sedang proses sidik," ucap Erwin.
Sebelumnya, AR telah membuat pengakuan sebenarnya dari peristiwa perampokan yang dilaporkan.
Dia ternyata diduga mengarang cerita atau membuat laporan palsu mengenai aksi perampokan yang dialaminya tersebut.
"Dengan ini menyatakan bahwa laporan yang saya buat di Polres Jakarta Timur bahwa saya dibegal dan disetrum oleh orang yang mengaku polisi adalah bohong atau hoaks," ujar AR seperti dalam video yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/10/2021).
Baca juga: Selidiki Perampokan di KBT, Polisi Cari CCTV Sekitar Lokasi
AR menceritakan peristiwa yang membuat barang berharga yang sebenarnya. Menurut dia, ponsel dan motor itu dibawa oleh rekan dari salah satu perempuan yang disewanya melalui aplikasi pesan singkat.
Menurut AR, ponsel dan motornya dibawa karena sebelumnya terlibat perselisihan soal kesepakatan bersama perempuan yang memiliki janji olehnya.
"Kejadian yang sebenarnya terjadi adalah awalnya saya (main) MiChat dengan seorang perempuan dan open BO di apartemen Kemang View Bekasi lantai 9," kata AR.
"Dan kemudian terjadi cekcok karena tidak sesuai kesepakatan akhirnya handphone dan motor saya diambil oleh teman-teman perempuan tersebut," sambung AR.
AR pun meminta maaf oleh kepolisian mengenai pengakuan sebelumnya yang menyebut dirampok oleh orang mengaku polisi.
"Saya memohon maaf sebesar besarnya atas kebohongan saya kepada kepolisian," katanya.
AR sebelumnya mengaku perampokan yang dilami terjadi saat sedang melintas di kawasan KBT. Dia yang bekerja sebagai sales mengaku hendak menuju Bekasi setelah mampir ke rumah saudaranya di Tanjung Priok, Jakarta Utara.