Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Pembuat Laporan Palsu soal Perampokan di KBT Jadi Tersangka dan Ditahan

Kompas.com - 10/10/2021, 12:29 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Timur menetapkan AR (23) sebagai tersangka atas laporan palsu soal perampokan di Kanal Banjir Timur (KBT), Duren Sawit, Jakarta Timur.

AR telah ditahan oleh kepolisian.

“Sudah jadi tersangka (AR),” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan kepada wartawan, Minggu (10/10/2021) siang.

AR ditetapkan sebagai tersangka karena melanggar Pasal 242 KUHP tentang keterangan palsu dan atau Pasal 220 KUHP tentang pengaduan palsu.

Baca juga: Pria yang Mengaku Dirampok Oknum Polisi di KBT Ternyata Berbohong, Ini Kejadian Sebenarnya...

Pasal 242 mengatur ancaman pidana kepada saksi yang memberikan keterangan palsu di persidangan.

Sementara itu, Pasal 220 berbunyi, “Barang siapa memberitahukan atau mengadukan bahwa telah dilakukan suatu perbuatan pidana, padahal mengetahui bahwa itu tidak dilakukan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan”.

“(Pelaku) sudah ditahan di (Polres Jaktim),” tambah Erwin.

AR sebelumnya mengaku dirampok saat melintas di kawasan KBT.

Dia yang bekerja sebagai sales mengaku hendak menuju Bekasi setelah mampir ke rumah saudaranya di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Saya bawa kendaraan pelan-pelan, terusnya sampai di KBT, saya diapit sama motor. Tiga motor, pelakunya lima orang," tutur AR saat ditemui di Mapolres Jakarta Timur, Rabu.

Baca juga: Polisi Dalami Motif Pria yang Buat Laporan Bohong Soal Perampokan di KBT

Setelah diberhentikan, AR diinterogasi oleh kelima pelaku di pinggir jalan. Salah satu pelaku menodong AR menggunakan celurit.

"Belum mau berhenti, maju dikit, saya ditendang. Akhirnya saya ditendang, jatuh, terus saya bangun lagi, kemudian kena setrum (pakai alat kejut). Saya enggak bisa ngelawan lagi," kata AR.

Berdasarkan penuturan AR, pelaku membawa satu celurit dan satu alat kejut listrik.

"Pelaku juga mencoba nipu, jadi mengatasnamakan kepolisian. Katanya saya ada kasus narkoba, buat nipu saudara saya. Ponsel saya diambil buat nelepon saudara saya. Jadi dia minta uang tebusan," ujar AR.

AR mengaku kehilangan dua ponsel, satu unit motor, dan uang Rp 1,5 juta. Dia melaporkan kejadian ini ke Polres Jakarta Timur.

Baca juga: Sedang Atur Lalu Lintas, Polisi Ditabrak Mobil BMW di Kebayoran Baru Jaksel

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com