Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Rusun Tanah Tinggi, Ketua RT: Kalau Pemadam Terlambat, Mungkin 1 Blok Terbakar

Kompas.com - 10/10/2021, 20:18 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga mengapresiasi respons cepat petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat dalam menangani kebakaran di Blok 3 Lantai 5 Rumah Susun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Minggu (10/10/2021) sore.

Warga Blok 3 Rusun Tanah Tinggi bernama Aris (30) mengatakan, dia tak membayangkan jika pemadam kebakaran terlambat datang ke lokasi kebakaran.

“Alhamdulillah pemadam cepat datang. Kalau enggak, mungkin sudah merembet apinya,” kata Aris saat ditemui di lokasi kebakaran.

Baca juga: Kebakaran Rusun Tanah Tinggi, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Saat itu Aris sedang berada di rumah bersama keluarganya. Begitu mengetahui ada kebakaran, Aris bersama keluarga langsung berlari keluar rumah susun.

Sementara itu, Ketua RT 04 RW 014 Rinto (50) bersyukur api tak merembet ke blok rumah susun yang berada di sebelah unit rumah yang terbakar.

Ia mengatakan, api langsung membesar saat warga berupaya memadamkan api.

Saat itu, warga sudah bersiap membawa ember dan alat-alat seadanya untuk memadamkan api.

“Warga langsung hubungi pemadam kebakaran. Kalau pemadam kebakaran terlambat datang, mungkin satu blok sudah terbakar,” ujar Rinto saat ditemui di lokasi kebakaran.

Baca juga: Kebakaran Rusun Tanah Tinggi, Warga Berupaya Padamkan Api tapi Gagal

Rinto mengatakan, warga di blok rumah susun sebelah lokasi kebakaran sudah khawatir api merembet. Angin juga saat itu sedang berembus kencang.

“Untung pemadam responsnya cepat dan langsung bisa teratasi. Tadi sekitar 10 menit langsung datang, enggak lama dari awal kebakaran,” tambah Rinto.

Rinto mengatakan, Rumah Susun Tanah Tinggi banyak dihuni warga dan tergolong padat penduduk. Rinto memperkirakan ada 500 unit rumah di Rumah Susun Tanah Tinggi.

Sebelumnya, diketahui kebakaran di empat unit Rumah Susun Tanah Tinggi terjadi sekitar pukul 15.25 WIB.

Baca juga: Kebakaran Rusun Tanah Tinggi Diduga Disebabkan Korsleting Listrik

Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat Sani mengatakan, kebakaran diduga berawal dari korsleting listrik.

“Dugaan sementara korsleting listrik,” ujar Sani saat dikonfirmasi, Minggu sore.

Sani mengatakan, informasi kebakaran dilaporkan seorang warga Rumah Susun Tanah bernama Tiwi sekitar pukul 15.25 WIB.

Sani menyebutkan, api muncul dari instalasi plafon rumah susun.

“Dari rumah Pak Yono, awal api terlihat di atas plafon karena rumah dibuat dari dua lantai,” tambah Sani.

Baca juga: Kebakaran Gedung Farmasi RSAL Mintohardjo, Gudang Logistik Berisi APD Ludes Dilalap Api

Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat kemudian mengerahkan 13 unit mobil pompa ke lokasi kebakaran.

Sani menyebutkan, luas area yang terbakar sekitar 64 meter persegi. Saat ini, api sudah berhasil dipadamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com