Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Lama Dihuni, Rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa Sudah Bermasalah

Kompas.com - 11/10/2021, 16:53 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mohammad Faisal (27), seorang penghuni rumah susun sederhana milik (rusunami) yang dijual dengan sistem DP Rp 0 di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, buka-bukaan tentang sejumlah masalah yang terjadi di rusun tersebut.

Menurut Faisal, hal yang paling mengganggunya adalah masalah yang berkaitan dengan operasional lift.

Rusun yang terdiri dari 21 lantai tersebut hanya memiliki dua lift untuk penghuni. Selain jumlahnya yang terbatas, lift tersebut juga sering mengalami kerusakan, sehingga antrean pengguna lift tidak dapat dihindari.

“Lumayan mengganggu kalau yang dibuka satu lift saja,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: 4 Tahun Anies Jadi Gubernur DKI Jakarta: Para Pejabat Mengundurkan Diri, ASN Ogah Promosi

Sering kali, untuk mengurangi antrean pengguna lift, pihak pengelola terpaksa harus membuka lift barang untuk digunakan oleh penghuni rusun.

Belakangan ini, menurut Faisal, pihak pengelola kerap mengoperasikan lift barang di jam-jam sibuk agar tidak terjadi antrean di depan pintu lift.

“Sekarang ada kebijakan satu lift barang dibuka ketika jam-jam sibuk untuk antisipasi crowded,” bebernya.

Selain masalah pada lift, Faisal juga mengaku pernah terjadi masalah kelistrikan yang mengganggu aktivitasnya. Apalagi, ketika pandemi Covid-19 seperti sekarang dirinya sering bekerja dari rumah (work from home).

Baca juga: Tak Lagi Menjabat Setelah Oktober 2022, Akankah Anies Dilupakan dalam Bursa Capres 2024?

Faisal mengatakan, listrik di rusunami itu pernah padam hingga lima kali dalam waktu dua minggu.

Ia kemudian memilih untuk pulang ke rumah orangtuanya yang berada di sekitar Jakarta.

“Karena kerja kan butuh WiFi, apalagi kalau malam butuh AC,” ujarnya.

Rusunami yang berdiri di atas tanah seluas 1,5 hektar ini mulai dibangun pada Januari 2018.

Ini merupakan bagian dari program prioritas Gubernur Anies Baswedan untuk menyediakan rumah terjangkau bagi warga Jakarta dengan skema pembelian DP Rp 0.

Bangunan 21 lantai itu siap dihuni pada Agustus 2019.

(Penulis : Muhammad Naufal/ Editor : Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com