TANGSEL, KOMPAS.com - Bentrokan antarkelompok mahasiswa Universitas Pamulang pecah di Jalan Puspiptek, Buaran, Setu, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (10/10/2021). Sedikitnya dua orang luka berat dalam insiden itu.
Berdasarkan keterangan pihak Rektorat Umpam, bentrokan itu melibatkan sejumlah organisasi mahasiswa. Pemicunya diduga karena ada kelompok mahasiswa yang menolak mengikuti aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI Senayan beberapa waktu lalu.
Kepolisian akhirnya turun tangan mengusut bentrokan yang mengakibatkan korban luka tersebut. Sebanyak dua orang mahasiswa ditangkap guna diperiksa.
Mulanya, dua kelompok yang sedang berseteru itu berada di Bursa Kuliner Jalan Puspiptek Raya. Lokasinya berada persis di seberang gedung Unpam.
Baca juga: Mahasiswa Unpam Bentrok karena Ada Kelompok yang Tak Mau Ikut Demo di Depan Gedung DPR/MPR
Setelah berbincang beberapa saat, dua kelompok mahasiswa itu tiba-tiba saling menyerang. Mereka berkejaran di kawasan bursa kuliner dan memanfaatkan barang-barang yang ada di sana untuk memukul lawannya.
Seorang saksi mata sekaligus penjaga kios di Bursa Kuliner, Dian (26) mengatakan, bentrokan terjadi pada Minggu siang sekitar pukul 14.00 WIB.
"Iya, Minggu siang kemarin. Kalau jamnya kurang tahu persis, kayaknya antara jam 14.00 WIB dan 15.00 WIB," ujar Dian di lokasi kejadian, Senin kemarin.
Dian mengaku tidak mengetahui penyebab bentrokan antara dua kelompok itu. Pasalnya, kedua kelompok bertemu di dekat lokasi dan langsung saling serang hingga berkejaran ke kawasan Bursa Kuliner Jalan Puspiptek Raya.
"Jadi tuh tiba-tiba saja. Akhirnya terjadi bentrok," kata Dian.
Dua orang mengalami luka di bagian kepala, diduga dipukul dengan benda tumpul dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Yang dipukuli sih lebih dari dua orang. Cuma yang parah itu dua orang, masuk IGD," ujar dia.
Pihak Rektorat Unpam membenarkan terjadinya keributan itu. Wakil Rektor 3 Bidang Mahasiswa dan Alumni Unpam, M Wildan mengatakan, bentrokan terjadi karena ada kelompok yang menolak mengikuti aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI.
"Ya betul karena penolakan aksi," kata Wildan kepada Kompas.com.
Dia menceritakan, kelompok yang mengatasnamakan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unpam mengajak organisasi mahasiswa lain untuk mengikuti aksi demonstrasi di depan Gedung DPR MPR pada 7 Oktober 2021.
Namun, Himpunan Mahasiswa (Hima) menolak ajakan tersebut. Bahkan kelompok yang tidak ingin ikut demo membuat selebaran bertulisan "Mahasiswa Teknik Elektro Unpam Menolak Ikut Aksi".