Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eks Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK Banting Setir Jadi Penjual Nasi Goreng: Merintis dari Nol

Kompas.com - 12/10/2021, 09:53 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Pemecatan Juliandi Tigor Simanjuntak dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memaksanya untuk memutar otak demi menyambung hidup.

Mantan pegawai KPK yang dipecat bersama 56 orang lainnya karena tidak lolos tes wawancara kebangsaan (TWK) ini kemudian memilih untuk banting setir menjadi penjual nasi goreng.

Berbekal niat dan materi pembelajaran yang ia serap dari YouTube, Tigor memulai usaha nasi gorengnya di Jalan Raya Hankam, Kelurahan Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi.

Kompas.com mengunjungi tempat usaha yang masih berbentuk gerobak itu bertepatan dengan kunjungan dari mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan, pada Senin (11/10/2021) malam.

Baca juga: Tak Lolos TWK, Mantan Pegawai KPK Jadi Penjual Nasi Goreng

Meski masih berskala kecil, Tigor mengaku bangga dengan usaha yang ia rintis dari nol tersebut.

“Untuk menuju sesuatu harus ada pengorbanan. Menurut saya, ini membanggakan ya. Usaha memang harus begini, merintis dari nol,” ujar Tigor.

Dia mengaku, keputusan untuk berjualan nasi goreng muncul ketika Surat Keterangan (SK) Nomor 652 yang berisi tentang pemecatan dirinya per 1 November 2021 terbit.

“Saya berusaha mencari solusi. Ya inilah yang bisa saya lakukan, bikin usaha nasi goreng,” tutur Tigor.

“Saya kegiatannya di rumah kan nonton YouTube, terus saya cari ide kira-kira apa sih yang bisa diproduksi,” imbuhnya.

Baca juga: Saat Novel Baswedan Sambangi Kedai Nasi Goreng Eks Pegawai KPK di Bekasi: Sajian Berintegritas

Di tempat usahanya, hanya ada gerobak, tiga meja makan, dan beberapa bangku.

Gerobak yang digunakan Tigor untuk berdagang merupakan gerobak bekas. Sedangkan meja-meja itu merupakan bantuan dari keluarganya.

"Gerobak ini bekas, bukan baru, cuma setelah kami dapat, kami bersihkan, nilainya juga enggak terlalu mahal. Kalau untuk meja-meja kebetulan yang buat om," ucap Tigor.

"Jadi, kami betul-betul memaksimalkan sumber yang ada, jadi kita tidak terlalu mengeluarkan dana yang besar juga," kata dia.

 

Ahli hukum

Novel yang datang bersama istri dan anak-anaknya mengaku bangga dengan usaha yang dirintis oleh eks pegawai Biro Hukum KPK itu.

Nasi goreng buatan mantan rekan kerjanya tersebut memiliki cita rasa, sambungnya.

Baca juga: Belum Lama Dihuni, Rumah DP Rp 0 di Pondok Kelapa Sudah Bermasalah

Lebih lanjut, Novel mengatakan bahwa Tigor adalah seorang ahli hukum yang hebat.

“Bang Tigor adalah ahli hukum yang punya pengalaman baik di kancah nasional maupun internasional. Saya mengetahui betul kemampuan itu,” bebernya.

Novel berharap, usaha apapun yang dijalani Tigor dapat berkembang dan sukses.

“Paling penting adalah bang Tigor membuat nasi goreng dengan hati, dengan integritas, bukan dengan pencitraan. Itu yang paling penting,” pungkasnya.

(Penulis : Djati Waluyo, Irfan Kamil/ Editor : Egidius Patnistik, Bayu Galih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com