Cara kedua adalah melakukan pendekatan personal ke parpol. Ia menilai cara ini efektif dilakukan kepada parpol-parpol dengan kursi kecil yang tak memiliki jagoan sendiri untuk diusung di Pilpres 2024.
"Saat ini kan yang kelihatannya sudah punya jagoan itu PDI-P, Gerindra, Golkar, dan Demokrat. Di partai lain peluangnya masih terbuka," katanya.
Anies sendiri mengakui bahwa ia sebetulnya sudah rencana berkampanye pada tahun depan untuk jadi calon gubernur petahana seandainya Pilkada DKI dihelat 2022.
"Dulu rencananya nanti tahun terakhir, (kalau ada pilkada tahun 2022), baru mulai kampanye," ujar Anies dalam acara workshop nasional Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) yang disiarkan di akun YouTube PAN TV, Rabu (6/10/2021).
Namun, karena pemerintah pusat, berdasarkan UU yang ada, sudah menerapkan bahwa pilkada bakal dihelat serentak pada 2024, rencana itu pun urung.
"Ternyata enggak ada pilkada tahun depan. Jadi ya sudah, kami kerja terus saja, gitu kan. Enggak ada kampanye tahun depan. Kalau ada pilkada tahun depan kami kampanye, tetapi karena enggak ada pilkada ya sudah kami terusin saja kerja sampai akhir," ujar dia.
Anies mengungkapkan rencananya keliling Indonesia setelah tak lagi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Kemarin kan tahanan kota lima tahun, jadi habis itu kalau sudah, saya keliling saja kemana-mana, di Indonesia, itu kira-kira," kata Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.