Rasio Gini Indonesia turun dari 0,402 pada tahun 2015 menjadi 0,380 pada tahun 2019, namun angka tersebut meningkat pada tahun 2020 menjadi 0,385.
Pada Maret 2021, berada di 0,384.
Untuk wilayah Jakarta, diperkirakan 500.000 orang termasuk dalam kategori miskin.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Buyung Airlangga mengatakan, data tersebut merupakan jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta yang meningkat sebesar 0,03 persen dari perbandingan hasil survei September 2020 dan hasil survei Maret 2021.
Baca juga: 4 Tahun Kepemimpinan Anies, Normalisasi dan Naturalisasi Sungai Masih Mandek
"Terjadi kenaikan (angka kemiskinan) kurang lebih 0,03 persen. Akibatnya kalau kita uraikan angka 4,72 persen ini kurang lebih setara hampir 500.000 orang jatuh ke lembah kemiskinan," kata Buyung dalam konferensi pers virtual, 15 Juli 2021.
Buyung menjelaskan, pada September 2020, angka kemiskinan di DKI Jakarta mencapai 4,69 persen.
Data tersebut kemudian meningkat tipis ke angka 4,72 persen pada Maret 2021. Jika dibandingkan pada periode Maret-September 2020, kenaikan angka kemiskinan ini tergolong kecil.
"Tetapi peningkatan itu jauh lebih kecil dibandingkan antara periode Maret 2020 sampai dengan September 2020 yang mencapai 0,19 persen," kata Buyung.
Menurut Buyung, ada dua faktor yang menyelamatkan DKI Jakarta dari lonjakan angka kemiskinan meski tengah berperang melawan Covid-19.
Baca juga: Tak Lagi Menjabat Setelah Oktober 2022, Akankah Anies Dilupakan dalam Bursa Capres 2024?