JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, pihak Formula E Operations Limited (FEO) aka meninjau pilihan lokasi sirkuit Formula E di Jakarta sebagai pengganti Monas pada Oktober ini.
Pilihan lokasi itu, kata Riza, akan disusun BUMD Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta.
"Ya, insya Allah, bulan ini. Kita tunggu, ya, nanti pihak Formula E yang akan melihat pilihannya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (12/10/2021) malam.
Baca juga: Pulau Reklamasi Jadi Opsi Lokasi Sirkuit Formula E, Anies Dinilai Tak Paham Soal Lingkungan
Dari semua pilihan yang ada, lanjut Riza, akan dipilih yang terbaik dengan mempertimbangkan sudut pandang teknis, kepentingan masyarakat, kepentingan ikon Jakarta, sponsor, dan yang sesuai dengan spesifikasi FEO.
Sebelumnya, Riza Patria memastikan sirkuit Formula E tidak di Monas. Dia mengatakan, sejauh ini ada lima opsi lokasi, di antaranya di Senayan hingga di Pulau Reklamasi (Pantai Kita Maju Bersama).
BUMD Jakarta Propertindo (Jakpro) memastikan gelaran Formula E tetap lanjut dan saat ini tengah menyiapkan lima venue alternatif selain Monas untuk gelaran Formula E yang rencananya dilaksanakan 2022.
"Venue yang jelas bukan di Monas, itu saja clue-nya," kata Direktur Pengembangan Bisnis JakPro Gunung Kartiko di Jakarta, Rabu lalu.
Gunung menjelaskan hal tersebut karena hingga kini lokasi Formula E di Monas terkendala perizinan dari pemerintah pusat. Karena itu, JakPro memutuskan mencari lokasi lainnya yang tetap menunjukkan ikon kota Jakarta.
"Banyak, ada lima alternatif. Karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan, jadi kami cari lokasi ikon Jakarta yang memang menunjukkan Jakarta," ucapnya.
Baca juga: Wagub DKI Bantah Batalnya Formula E di Monas karena Alasan Politis
Meski demikian, Gunung enggan menyebutkan lima lokasi alternatif yang disediakan PT Jakpro sebab lokasi alternatif ini nantinya akan disurvei terlebih dahulu oleh Formula E Operation (FEO) sebelum ditetapkan sebagai lokasi sirkuit.
"Nantinya gini, dari alternatif itu nanti FEO akan datang untuk survei, mapping semua. Baru akan ditentukan yang bagus, (misal) alternatif satu atau dua," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.