Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Sebelum Gantung Diri, Korban kepada Istrinya Sempat Bilang Lelah dan Ingin Istirahat

Kompas.com - 13/10/2021, 09:35 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial SN (30) sempat mengantarkan istrinya ke rumah mertuanya di kawasan Cakung, Jakarta Timur sebelum ia mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumah kontrakannya di kawasan Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Kapolsek Jagakarsa Kompol Endang Sukmawijaya menyebutkan, SN mengantarkan istirinya pada Senin (11/10/2021).

"Kemarin itu (Senin), istrinya diantar ke orangtuanya, mertuanya di Cakung. Lalu dia pulang ke rumah," ujar Endang saat dikonfirmasi, Rabu (13/10/2021) dini hari.

Baca juga: Seorang Pria Tewas Gantung Diri di Dapur Rumah di Jagakarsa

Endang menyebutkan, SN tak meninggalkan pesan-pesan yang aneh kepada istrinya sebelum bunuh diri. SN disebut hanya ingin pulang ke rumah dan beristirahat setelah mengantarkan istrinya ke Cakung.

"Tidak ada omongan aneh-aneh ke istrinya. Dia (SN) dari Cakung mau pulang ke rumah (di Jagakarsa) karena lelah mau istirahat," tambah Endang.

Endang menyebutkan, SN tinggal bertiga di rumah kontrakannya yaitu bersama istri dan adik iparnya. Endang menambahkan, adik iparnya pun tak pernah melihat SN bertengkar dengan istrinya.

Baca juga: Pria Tewas Gantung Diri di Dapur Rumah di Jagakarsa, Ditemukan Keluarga Usai Shalat Magrib

"Korban berencana menjemput istrinya hari ini Selasa ke Cakung namun korban berkata kepada kakak ipar lelah ingin istirahat, dan adik iparnya berangkat kerja," kata Endang.

Adapun SN ditemukan tewas gantung diri di bagian dapur rumah kontrakannya. SN gantung diri di kusen kamar mandi dengan sehelai kain kemben bercorak batik.

Adik ipar SN, Melati menemukan SN gantung diri sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, Melati baru pulang dari tempatnya bekerja di sebuah gerai makanan cepat saji di Jagakarsa.

Warga kemudian melaporkan peristiwa gantung diri tersebut ke Kantor Polsek Jagakarsa. Anggota Polsek Jagakarsa dan Polres Metro Jakarta Selatan lalu datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Pria Gantung Diri di Jagakarsa Dikenal sebagai Sosok Tertutup dan Pendiam

Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati. Pantauan Kompas.com sekitar pukul 20.00 WIB, polisi telah memasang garis polisi di TKP.

Dari hasil penyelidikan sementara, polisi mendapatkan keterangan dari keluarga dan teman-teman kerjanya bahwa korban tak pernah memiliki masalah.

Endang mengatakan, korban dikenal keluarga dan teman-temannya sebagai sosok yang pendiam.

“Tentang motif dia bunuh diri dengan gantung diri, kami sudah mendapatkan keterangan dari keluarga dan keluarganya bahwa tak ada masalah. Korban itu orang pendiam dan tertutup. Kami belum dapatkan motif dia bunuh diri,” ujar Endang.

Baca juga: Pria Gantung Diri di Jagakarsa, Polisi Pastikan Tak Ada Penganiayaan

Endang menyebutkan, SN di mata keluarganya pun dikenal tertutup. Istrinya pun tak mengetahui permasalahan yang mungkin sedang dialami SN.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com