Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Rokok Bergerak ke Istana, Protes Cukai Naik dan Serahkan Lukisan ke Jokowi

Kompas.com - 13/10/2021, 11:23 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman (FSP RTMM) melakukan aksi unjuk rasa untuk memprotes rencana kenaikan cukai rokok.

Para buruh bergerak dari kantor mereka di Ciracas, Jakarta Timur, menuju ke kantor Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/10/2021).

"Kami berangkat dari kantor pukul 11.00 WIB, dan diperkirakan sampai pukul 12.30 WIB," kata pengurus FSP RTMM, Didi, saat dihubungi, Rabu.

Didi mengatakan, buruh yang mengikuti aksi sekitar 100 orang. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menggelar aksi.

"Kemarin kan pengennya lebih banyak buruh yang ikut, cuma dari kepolisian dibatasi," kata Didi.

Baca juga: Tarif Cukai Rokok Naik, Nasib Petani Tembakau Semakin Terpuruk

Didi mengatakan, sesampainya di Istana nanti, perwakilan buruh akan masuk ke Istana untuk menyerahkan lukisan ke Presiden Joko Widodo.

Lukisan itu dibuat oleh seniman Yogyakarta yang juga buruh rokok.

Lukisan tersebut menggambarkan penderitaan buruh dan petani tembakau akibat rencana pemerintah menaikkan harga rokok pada 2022.

"Lukisan jeritan para buruh rokok dan petani yang ada di Jawa," kata dia.

Didi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan protokoler Istana untuk bisa masuk dan menyerahkan lukisan tersebut.

Namun ia belum mengetahui apakah Presiden Jokowi langsung atau bawahannya yang akan menerima lukisan tersebut.

"Kita sih maunya ketemu Pak Jokowi. Tapi kayaknya diterima KSP (Kantor Staf Presiden) atau Sekretariat Negara," ujarnya.

Baca juga: Pelaku Industri Khawatirkan Dampak Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat FSP RTMM Sudarto sebelumnya menyampaikan, rencana menaikkan cukai rokok bakal berdampak pada Industri Hasil Tembakau (IHT) di Indonesia.

Sudarto mengungkapkan selama 10 tahun terakhir akibat kenaikan cukai sudah ada sebanyak 60.889 tenaga kerja kehilangan pekerjaan.

"Kalau dirata-rata per tahun berarti ada sekitar 6.000-an tenaga kerja yang diberhentikan," sebutnya.

Jumlah buruh linting rokok yang ter-PHK ini merupakan yang tergabung di serikat pekerja. Belum lagi jika digabungkan dengan buruh rokok dari asosiasi-asosiasi lainnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah berencana menaikkan cukai rokok tahun depan dengan alasan mengendalikan konsumsi rokok di dalam negeri.

Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, Nirwala Dwi Heryanto mengatakan, besaran tarif kenaikan cukai belum diumumkan.

Rencananya, besaran tarif kenaikan cukai bakal diumumkan setelah APBN 2022 diketok palu oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com