Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Jabatan Sisa Satu Tahun, Anies Masih Punya Banyak Pekerjaan Rumah

Kompas.com - 13/10/2021, 15:20 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 16 Oktober 2021 mendatang, Anies Baswedan genap memimpin Ibu Kota selama empat tahun.

Dengan demikian, hanya tersisa satu tahun bagi Anies untuk menyelesaikan janji-janji politiknya, termasuk permasalahan krusial di Jakarta, seperti masalah sampah, banjir, dan kemacetan.

Idealnya, di empat tahun masa kepemimpinan Anies, sebagian besar dari pekerjaan rumah yang tertampung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta sudah diselesaikan.

Pada kenyataannya, masih banyak pekerjaan rumah Anies yang belum direalisasikan. Kompas.com merangkum tugas-tugas tersebut di sini:

Baca juga: Dinilai Tak Bisa Selesaikan Masalah Jakarta, Anies Diminta Keluar dari Politik

Pembangunan ITF untuk mengelola sampah

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bawah kemepimpinan Anies berencana untuk membangun intermediate treatment facility (ITF) untuk mengolah sampah di empat lokasi.

Namun, hingga saat ini, belum ada ITF yang berhasil diselesaikan. Sementara itu, ribuan ton sampah yang dihasilkan Jakarta setiap harinya disalurkan ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Bekasi.

Saat ini, TPST tersebut sudah overkapasitas sehingga tidak lagi layak untuk dijadikan tempat pembuangan akhir.

Sekretaris Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Judistira Hermawan menyesalkan gerak lamban dari Pemprov DKI soal penanganan sampah, mengesankan bahwa permasalahan ini tidak menjadi isu prioritas Pemprov.

"Kita harus memikirkan sampah ini ke depan bagaimana pengelolaannya? Di RPJMD tertulis akan dibangun ITF di 4 lokasi, tapi sampai sekarang satu pun belum ada yang selesai,” ujar Judistira saat dihubungi melalui telepon, Kamis (7/10/2021).

Baca juga: Ketua Fraksi PKS Nilai Anies Pantas Maju Jadi Capres

Normalisasi dan naturalisasi sungai

Sebagai bagian dari upaya pengendalian banjir, Pemprov DKI Jakarta bersama dengan pemerintah pusat telah menjalankan program normalisasi sungai Ciliwung sejak 2012.

Melalui program ini, sungai diperlebar dan dibeton untuk memperlancar aliran air sungai menuju ke lautan.

Namun, sejak 2017, program kerja sama ini terhenti lantaran Pemprov DKI Jakarta tak lagi melanjutkan pembebasan lahan di sepanjang daerah aliran sungai yang menjadi target normalisasi. Akibatnya, baru 16 kilometer dari target 33 kilometer jalur yang berhasil dinormalisasi.

Anies berargumen, normalisasi bukanlah upaya efektif mengendalikan banjir karena melibatkan betonisasi yang menghambat jalur air masuk ke dalam tanah.

Anies kemudian muncul dengan gagasan naturalisasi, yakni memperlebar sungai tanpa melakukan pembetonan. Hanya saja, hingga saat ini, proyek tersebut tidak berjalan karena Pemprov DKI tidak lagi melakukan pembebasan lahan di sepanjang sungai Jakarta.

Baca juga: Tak Lagi Menjabat Setelah Oktober 2022, Apa yang Akan Dilakukan Anies-Riza?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan, pembebasan lahan terkendala sejumlah masalah, mulai dari sengketa lahan hingga mafia tanah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com