Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peredaran 1,73 Ton Ganja Terbongkar, Polisi Sebut Jakarta Pasar yang Menjanjikan

Kompas.com - 18/10/2021, 16:34 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, sebanyak 1,730 ton ganja yang disita dari penangkapan 12 pengedar narkoba rencananya akan disebarkan di wilayah Jakarta.

Adapun 12 pengedar yang ditangkap berinisial RH, N, A, IT, MA, AK, B, IU, MH, R, E, dan H. Mereka ditangkap di empat lokasi berbeda yakni Ciputat Timur, Tangerang Selatan; Tambora, Jakarta Barat, Aceh, dan Medan.

"Poin penting yang perlu saya sampaikan kepada rekan-rekan semua bahwa konsumen narkotika jenis ganja masih cukup menjanjikan di Jakarta," kata Fadil dalam keterangannya, Senin (18/10/2021).

Baca juga: Polisi Bongkar Peredaran 1,73 Ton Ganja, Berawal dari Penangkapan di Ciputat

Fadil tak menampik bahwa ganja tersebut kerap dipakai oleh pemuda saat menongkrong hingga melakukan aksi tawuran.

"Kami identifikasi bahwa ganja banyak dipakai oleh para pemuda pada saat mereka nongkrong dan akan tawuran. Jadi (pengungkapan) kasus ini bermula dari hal-hal seperti itu," kata Fadil.

Sementara itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mukti Juharsa mengatakan, pembeli narkoba paling banyak dari jaringan yang ditangkap ini merupakan dari Jakarta.

Mukti menambahkan, setiap pengiriman ganja itu pun dengan berbagai cara baik melalui jalur darat hingga laut untuk sampai di Jakarta.

"Jakarta ini sebagai tempat konsumen narkoba, banyak pembeli di sini. Domain Jakarta sangat tinggi sehingga barang baik ganja atau sabu, semua ke Jakarta dari luar via kapal," kata Mukti.

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Bajing Loncat Sering Beraksi di Jalan Raya Bekasi, padahal Dekat Kompleks TNI AD

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus sebelumnya menjelaskan, pengungkapan peredaran ganja jaringan Jakarta, Medan dan Aceh itu bermula dari penggerebekan dua pengedar, RH dan N di kawasan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, pada September 2021 lalu.

Polisi mendapatkan barang bukti sebanyak 58.37 kilogram ganja dari tangan kedua tersangka. Sejumlah ganja itu sudah dikemas dalam 58 paket siap edar.

"Dari kedua orang ini, kami amankan tiga tersangka yakni A, IT, dan MA di wilayah Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat. Kami amankan lebih dari 112 kilogram ganja," kata Yusri.

Dari keterangan ketiga tersangka itu, polisi mengembangkan hingga ke Aceh. Ada empat orang yakni AK, B, IU dan MH yang ditangkap dengan barang bukti 600 kilogram ganja.

Mereka memiliki peran masing-masing dalam proses peredaran ganja dari Aceh yang dikirim melalui lintas darat ke Jakarta.

"AK ini penjual, B perantara jual beli, IU sopir mobil elf dan MH kernet mobil yang bawa ganja. Pada 11 Oktober, kami amankan tiga pelaku lain di lintas Barat Sumatera. R pengawal (pengiriman) ganja, E pengawal, H sopir pembawa ganja. Ada 600 kilogram, hingga total 1,170 ton ganja," kata Yusri.

Hingga kini, polisi masih melakukan pendalam dari para tersangka yang ditangkap. Penyidik juga masih memburu enam orang yang melarikan diri.

"Dan ini masih terus kita kembangkan. Karena konsumsi ini memang untuk wilayah Jakarta," kata Yusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com