Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Vaksin Covid-19 di Bekasi Berlimpah, Wali Kota Idris: Silakan kalau Mau Dikasih ke Depok

Kompas.com - 21/10/2021, 13:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi mengaku memiliki stok vaksin Covid-19 berlimpah dan membuka opsi untuk menghibahkannya ke wilayah lain sebelum masa kedaluwarsa.

Kota Depok, Jawa Barat, disebut terbuka apabila Kota Bekasi ingin menghibahkan vaksin Covid-19.

"Silakan saja kalau mau dikasihkan ke Depok, ya alhamdulilah, sehingga kami bisa dapat vaksin tanpa menunggu dari Pusat," ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris kepada wartawan pada Kamis (21/10/2021).

"Tapi, harus hati-hati karena vaksin itu kan ada kedaluwarsanya. Jangan-jangan tinggal dua hari lagi, nanti kita kelimpungan," lanjutnya.

Baca juga: Hindari Masa Kedaluwarsa, Pemkot Bekasi Segera Gunakan 433.000 Dosis Vaksin Covid-19 yang Tersisa

Saat ini, capaian vaksinasi Covid-19 dosis 1 di Depok sudah mencapai 69 persen dari target sekitar 1,6 juta penduduk, sedangkan dosis 2 telah mencapai 52 persen.

Idris mengatakan, selama ini distribusi vaksin Covid-19 yang diterima oleh Pemerintah Kota Depok dari Pemerintah Pusat segera dihabiskan.

Sehingga, Kota Depok tidak pernah mengalami kelebihan vaksin Covid-19.

Baca juga: Pemkot Bekasi Telah Salurkan 173.340 Dosis Vaksin Covid-19 ke 5 Kabupaten di Jabar

Namun demikian, Idris menjamin bahwa ketersediaan vaksin Covid-19 di wilayahnya saat ini aman.

"Di Depok, semua vaksin yang diberikan oleh Pusat itu habis semuanya. Bahkan kita akan menargetkan vaksin keliling, dan itu masih memerlukan (suplai vaksin)," kata dia.

"Saat ini stok vaksin aman. Untuk dosis 2 sudah habis semua, minggu depan kami akan komunikasi lagi untuk vaksin jenis yang lain untuk dosis 1 lagi," tambah Idris.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyebut bahwa ada sekira 185.000 dosis vaksin Covid-19 akan kedaluwarsa per November 2021.

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Berlimpah, Pemkot Bekasi Hibahkan yang Akan Kedaluwarsa

Vaksin itu akan segera dihibahkan ke daerah lain di Jawa Barat agar habis terpakai.

”Ada vaksin yang mau expired, mau kami limpahkan melalui gubernur ke kabupaten atau kota yang butuh. Vaksin kami yang akan expired pada Oktober sampai November 2021 ini ada sekitar 185.000 dosis,” ucap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Senin (11/10/2021), dikutip Kompas.id.

Jenis vaksin yang bakal kedaluwarsa itu adalah Sinovac, Moderna, AstraZeneca, dan Pfizer.

Vaksin di Kota Bekasi mendekati kedaluwarsa lantaran Kota Bekasi rutin mendapat distribusi vaksin. ”Kami dapat terus. Sementara orang yang mau vaksin carinya susah sekarang. Kami bahkan sudah door to door,” kata Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com