Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Akan Rutin Swab Acak di Sekolah, Wali Kota: Jangan Terasa Aman tapi Banyak OTG

Kompas.com - 21/10/2021, 14:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebut bahwa sedikit temuan kasus positif Covid-19 di sekolah-sekolah adalah hasil dari inisiatif untuk melakukan tes acak.

Menurut dia, hal ini justru baik karena langkah mitigasi untuk mencegah penularan virus SARS-CoV-2 dapat dilakukan lebih cepat.

"Kami ingin bersih. Jadi, jangan (merasa) aman-aman tapi ternyata banyak OTG (orang tanpa gejala)," ujar Idris kepada wartawan pada Kamis (21/10/2021) siang.

"Kan kita enggak mau nanti terpapar lagi. Jadi lebih baik kami sweeping semuanya, swab, jadi aman, tenang," jelasnya.

Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 di Bekasi Berlimpah, Wali Kota Idris: Silakan kalau Mau Dikasih ke Depok

Idris menyebut bahwa inspeksi ke sekolah-sekolah untuk melakukan tes acak akan terus dilakukan.

Sejauh ini, pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah-sekolah tetap berlanjut .

"Ketika ada kasus, segera kami lakukan mitigasi. PTM masih berlanjut," ujar Idris.

Sebelumnya, terdapat temuan 1 kasus positif Covid-19 di SMPN 10 Depok.

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok mengatakan, satu siswa SMP Negeri 10 Depok yang dinyatakan positif Covid-19, terpapar bukan dari lingkungan sekolah.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, siswa tersebut tidak terpapar dari lingkungan sekolah, melainkan dari lingkungan rumah.

"Kasus-kasus yang terjadi, tidak hanya di Kota Depok, untuk klaster yang terjadi di sekolah, juga di beberapa wilayah lain, setelah kita lakukan tracing, itu hasilnya berasal dari klaster keluarga," jelas Dadang saat ditemui di Depok, Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Satgas: Satu Siswa SMPN 10 Depok Positif Covid-19 Terpapar dari Keluarga

Hal ini dibuktikan dengan hasil negatif dari tracing kontak erat kepada 92 warga sekolah yang diselenggarakan di SMP Negeri 10 Depok, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, pada Selasa (19/10/2021) pagi.

"Tes dilakukan kepada 92 orang warga sekolah. Baik itu guru dan karyawan yang bertugas di shift pagi maupun siang di kelas yang bersangkutan, ataupun siswa-siswi di kelas tersebut," jelas Dadang.

Meski demikian, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Wijayanto mengatakan, SMP 10 Depok tetap harus mengikuti aturan berdasarkan Peraturan Wali Kota Depok, yaitu pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas terpaksa harus ditutup selama sepekan.

"Sesuai Perwal, yang bersangkutan tetap harus isolasi mandiri. Dan sekolah tetap harus di-tracing kontak erat walau bisa jadi si anak tertular dari luar (sekolah). Kemudian sekolah juga harus pembelajaran jarak jauh selama satu minggu," ungkap Wijayanto saat dihubungi terpisah, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com