DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebut bahwa sedikit temuan kasus positif Covid-19 di sekolah-sekolah adalah hasil dari inisiatif untuk melakukan tes acak.
Menurut dia, hal ini justru baik karena langkah mitigasi untuk mencegah penularan virus SARS-CoV-2 dapat dilakukan lebih cepat.
"Kami ingin bersih. Jadi, jangan (merasa) aman-aman tapi ternyata banyak OTG (orang tanpa gejala)," ujar Idris kepada wartawan pada Kamis (21/10/2021) siang.
"Kan kita enggak mau nanti terpapar lagi. Jadi lebih baik kami sweeping semuanya, swab, jadi aman, tenang," jelasnya.
Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 di Bekasi Berlimpah, Wali Kota Idris: Silakan kalau Mau Dikasih ke Depok
Idris menyebut bahwa inspeksi ke sekolah-sekolah untuk melakukan tes acak akan terus dilakukan.
Sejauh ini, pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah-sekolah tetap berlanjut .
"Ketika ada kasus, segera kami lakukan mitigasi. PTM masih berlanjut," ujar Idris.
Sebelumnya, terdapat temuan 1 kasus positif Covid-19 di SMPN 10 Depok.
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok mengatakan, satu siswa SMP Negeri 10 Depok yang dinyatakan positif Covid-19, terpapar bukan dari lingkungan sekolah.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, siswa tersebut tidak terpapar dari lingkungan sekolah, melainkan dari lingkungan rumah.
"Kasus-kasus yang terjadi, tidak hanya di Kota Depok, untuk klaster yang terjadi di sekolah, juga di beberapa wilayah lain, setelah kita lakukan tracing, itu hasilnya berasal dari klaster keluarga," jelas Dadang saat ditemui di Depok, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Satgas: Satu Siswa SMPN 10 Depok Positif Covid-19 Terpapar dari Keluarga
Hal ini dibuktikan dengan hasil negatif dari tracing kontak erat kepada 92 warga sekolah yang diselenggarakan di SMP Negeri 10 Depok, Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, pada Selasa (19/10/2021) pagi.
"Tes dilakukan kepada 92 orang warga sekolah. Baik itu guru dan karyawan yang bertugas di shift pagi maupun siang di kelas yang bersangkutan, ataupun siswa-siswi di kelas tersebut," jelas Dadang.
Meski demikian, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Wijayanto mengatakan, SMP 10 Depok tetap harus mengikuti aturan berdasarkan Peraturan Wali Kota Depok, yaitu pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas terpaksa harus ditutup selama sepekan.
"Sesuai Perwal, yang bersangkutan tetap harus isolasi mandiri. Dan sekolah tetap harus di-tracing kontak erat walau bisa jadi si anak tertular dari luar (sekolah). Kemudian sekolah juga harus pembelajaran jarak jauh selama satu minggu," ungkap Wijayanto saat dihubungi terpisah, Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.