TANGERANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang tengah menyiapkan diri menghadapi banjir di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, menjelang musim penghujan.
Sebagaimana diketahui, banjir terparah di Kota Tangerang terjadi di sejumlah lokasi di Kecamatan Periuk pada awal 2021. Bahkan, ketinggian banjir di sana sempat mencapai 4 meter.
Kepala UPT Periuk BPBD Kota Tangerang Syahrial berujar, jika banjir terjadi, pihaknya bakal mengevakuasi barang berharga milik korban banjir.
Baca juga: Saat Musim Hujan, Periuk Damai di Kota Tangerang Diperkirakan Terendam Banjir
Proses evakuasi barang berharga tentunya dilakukan usai mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Kecamatan Periuk.
"Kita bukan cuma menyelamatkan warganya, bukan cuma itu. Setelah mereka tinggalkan rumah, itu juga harus diberi penanganan," ucap Syahrial melalui sambungan telepon, Kamis (21/10/2021).
"Karena di rumah masih banyak barang berharga, seperti peralatan, dokumen-dokumen, ijazah, akte kelahiran segala macem. Kan ini harus ditangani juga," sambungbya.
Baca juga: Hadapi Ancaman Banjir di Periuk, BPBD Siapkan 7 Perahu Evakuasi
Syahrial menuturkan, setelah mengevakuasi warga, pihaknya bakal mendata barang berharga yang masih tertinggal di kediaman masing-masing.
Setelah mendata, BPBD Kota Tangerang lantas mengambil barang-barang berdasarkan data tersebut.
"Nanti setelah mereka (pengungsi) kita letakkan di posko pengungsian, barang-barangnya akan kita data, apa saja yang mau diambil," katanya.
Syahrial sebelumnya berujar, jika banjir terjadi, pihaknya telah menyiapkan tujuh perahu evakuasi.
Baca juga: TV hingga Motor Rusak akibat Terendam Banjir Hampir Sepekan, Warga Periuk: Rugi Kira-kira Rp 40 Juta
"Dari tujuh (perahu evakuasi) itu, tiga unit dilengkapi motor tempel. Empat sisanya menggunakan penggerak (berupa) dayung," ujarnya.
Tujuh perahu itu dikerahkan untuk mengangkut warga Kecamatan Periuk yang memang harus dievakuasi ke posko evakuasi.
Perahu bermotor tempel digunakan untuk mengevakuasi warga yang jarak antara kediamannya dan posko evakuasi tergolong jauh.
Kemudian, perahu yang menggunakan dayung digunakan untuk mengevakuasi warga yang jarak antara kediamannya dan posko evakuasi tergolong dekat.
Selain itu, pihaknya bakal menjadikan bangunan permanen seperti pos yandu, balai RW, hingga bangunan sekolah sebagai posko evakuasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.