Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Ikut Bangun Kota hingga Percepat Vaksinasi DKI Jakarta, Siapa Kader Dasawisma?

Kompas.com - 21/10/2021, 16:23 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

“Sebagai ujung tombak PKK, kami ikut menangani tiap persoalan Dasawisma. Kami juga meneruskan program pemerintah, termasuk soal percepatan vaksinasi,” ujar Chairunnisyah atau yang kerap di sapa Nenny.

Terkait vaksinasi Covid-19, ia mengungkapkan jika kader Dasawisma sudah terlibat sejak awal. Mulai dari tingkat provinsi sampai rumah tangga (RT) akan diajak untuk mengikuti vaksinasi.

Bahkan, dari 2020, tepatnya saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) lantaran kasus Covid-19 melonjak, kader Dasawisma sudah menggunakan aplikasi Telegram untuk berbagi informasi terkait program-program Pemprov DKI.

Baca juga: Dua Tahun Jokowi-Maruf, Atasi Pandemi dengan PSBB hingga Berbagai Bentuk PPKM

Kader juga ikut mendata warga yang tinggal di lingkungannya. Ini termasuk mengantarkan langsung para warga ke lokasi atau sentra vaksinasi. Kader menangani warga door to door, jadi mereka sudah tahu rumah-rumah yang belum divaksin,” ujar Nenny.

Selain Telegram, sebut dia, kader Dasawisma juga membuat grup WhatsApp dan mengumpulkan satu nomor ponsel di setiap rumah. Hal ini diklaim sebagai cara efektif dalam menyampaikan informasi terkait vaksinasi langsung ke masyarakat tanpa harus melakukan tatap muka.

Peran kader Dasawisma lainnya

Untuk diketahui, terdapat beberapa peran kader Dasawisma yang tidak kalah penting dari percepatan vaksinasi.

Salah satunya adalah terlibat dalam sosialisasi pangan beragam, bergizi, sehat, dan aman (B2SA) dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP).

Sosialiasi itu dilakukan, karena mayoritas kader adalah perempuan dan ibu rumah tangga sehingga mereka dikatakan mampu jadi penentu pemilihan menu makanan sehari-hari.

“Oleh karena itu, kami berharap mereka mampu memberikan asupan gizi yang baik ke keluarganya. Selanjutnya, informasi ini akan disebarkan ke warga sasaran di kelompoknya,” ucap Nenny.

Selain sosialisasi B2SA, para kader Dasawisma juga diberikan edukasi tentang perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan.

Baca juga: Bongkar 72 Kasus Perlindungan Perempuan dan Anak, 5 Polisi di Nganjuk Diganjar Penghargaan

Merujuk pada Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, kader Dasawisma bahkan seluruh masyarakat memiliki kewajiban melakukan upaya-upaya sesuai dengan batas kemampuannya untuk mencegah berlangsungnya tindak pidana.

Tidak hanya itu, merujuk UU tersebut, baik kader Dasawisma dan seluruh masyarakat juga wajib memberikan perlindungan kepada korban, memberikan pertolongan darurat, dan membantu proses pengajuan permohonan penetapan perlindungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com