Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Kirim Surat ke Kedubes RI di Turki Terkait Rencana Penamaan Jalan Ataturk

Kompas.com - 21/10/2021, 21:22 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya sudah mengirim surat ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Turki terkait penggantian nama jalan menggunakan nama Mustafa Kemal Ataturk.

"DKI sudah menyampaikan ke Kedubes surat untuk Turki, bahwa kami tentu menghargai menghormati usulan nama yang disampaikan oleh pemerintah Turki," ujar Riza melalui rekaman suara, Kamis (21/10/2021).

Namun, kata Riza, di wilayah DKI Jakarta usulan perubahan nama harus melalui proses dengar pendapat dengan masyarakat.

Baca juga: Mengenal Mustafa Kemal Ataturk, Namanya Akan Digunakan di Jalan Jakarta tapi Diprotes MUI dan PKS

Proses dengar pendapat dengan masyarakat tersebut, kata Riza, sudah diatur dalam Peraturan Gubernur yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi kita akan segera lakukan dengar pendapat, diskusi dan lain-lain," ujar dia.

Untuk menghindari polemik nama tokoh Ataturk yang dinilai sekuler dan banyak merugikan umat Islam, Riza berharap, usulan nama jalan terbaru bisa menggunakan nama kota di Turki.

Usulan perubahan nama jalan menjadi salah satu nama kota di negara tertentu pernah dilakukan pemerintah Indonesia.

Salah satunya nama Jalan Casablanca di Jakarta Selatan yang merupakan salah satu kota besar di Maroko.

"Tentu harapan kami bukan nama orang, tapi nama kota, apakah Istanbul, Ankara dan lain-lain," kata Riza.

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, Pemerintah Indonesia tidak ikut menentukan nama jalan dari Turki yang akan digunakan di Jakarta, Indonesia.

Baca juga: Wagub DKI Minta Masyarakat Hormati Pemberian Nama Jalan dengan Nama Mustafa Kemal Ataturk

Penamaan jalan di Jakarta sepenuhnya diserahkan kepada pihak Turki.

"Seperti halnya pihak Turki menyerahkan penamaan jalan di Ankara kepada pihak Indonesia, penamaan jalan di Jakarta juga kita serahkan kepada pihak Turki," kata Lalu kepada Kompas.com, Senin (18/10/2021).

Hingga saat ini, Iqbal mengatakan bahwa pihak KBRI Ankara juga masih belum menerima usulan nama jalan resmi dari otoritas Turki.

Ia menilai, apa pun nama yang dipilih Pemerintah Turki akan mewakili harapan pemimpin dan rakyat Turki.

"Sampai sekarang belum ada pengusulan resmi nama jalan di Jakarta," ucap dia.

Baca juga: Diserahkan ke Turki, Pemerintah RI atau DKI Tak Usulkan Nama Jalan Ataturk

Menurut Iqbal, pemberian nama di jalan Jakarta ini merupakan simbol kedekatan dan wujud tata krama diplomatik antara kedua negara.

Apalagi, menurut dia, Pemerintah Turki juga sudah menggunakan nama Presiden ke-1 RI, Soekarno sebagai nama jalan di depan KBRI Ankara.

"Indonesia akan memberikan nama jalan di Jakarta dengan nama apa pun yang dianggap Turki sebagai Bapak Bangsa dan diusulkan oleh Pemerintah Turki," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com