Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Terjal Korban Pencabulan Anak Mencari Keadilan, Polisi tak Proses Laporan dan Pelaku Masih Berkeliaran

Kompas.com - 22/10/2021, 08:35 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima bulan sudah D (30) melaporkan kasus pencabulan terhadap putrinya S (12) ke Polres Metro Jakarta Utara. Namun, kasus tersebut tak kunjung diproses dan tiga orang terduga pelaku masih bebas berkeliaran di sekitar rumah korban.

D kemudian mendatangi Polres Metro Jakarta Utara pada Kamis (21/10/2021) untuk memperjuangkan keadilan bagi anaknya. Ia berharap, kasus bisa segera diproses dan pelaku bisa menerima hukuman yang setimpal.

“Saya disuruh menunggu (oleh polisi). Saya cuma minta kepastian untuk keadilan anak saya,” ucap D.

D membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Utara pada 12 Juni 2021 lalu. Namun, hingga kini, tidak tampak ada tanda-tanda laporan ditindaklanjuti.

“Ketiga terlapor masih ada di sekitar (rumah saya) seperti tidak terjadi apa-apa. (Mereka) dibiarkan main begitu saja oleh orangtuanya,” ujar D.

Baca juga: Pelaku Pencabulan Anak Masih Berkeliaran di Sekitar Rumah Korban Meski Sudah Dilaporkan, Percuma Lapor Polisi?

Sebelum melapor ke polisi, D yang memergoki pencabulan terhadap anaknya sudah melapor ke ketua RT setempat yang menyarankan untuk menempuh jalan damai.

D tidak terima dan tidak mau tinggal diam. Ia kemudian memeriksakan kondisi putrinya ke rumah sakit. Hasil visum mengungkapkan bahwa kondisi alat vital S telah rusak akibat kekerasan seksual ini.

Adapun pelaku berjumlah tiga orang, yang merupakan tetangga dari korban. Mereka adalah R (12), D (12), dan B (14).

Peristiwa terjadi pada 2 April 2021 di rumah korban. Kala itu D dan suami tengah melihat proses pembangunan rumah mereka di lokasi berbeda yang tak jauh dari rumah pertama.

D dan suami kemudian didatangi oleh anak kedua mereka, yang merupakan adik dari S, dan memberi tahu kejadian yang menimpa kakaknya. D langsung berlari ke rumahnya, tetapi pelaku sudah terlebih dahulu kabur lewat pintu samping.

Baca juga: Dua Buaya Peliharaan di Kemayoran Diamankan, Pemiliknya Menangis Saat Evakuasi

Dari cerita adik korban diketahui bahwa S diajak bermain petak umpet oleh terduga pelaku.

"Anak saya diajak main petak umpat, didorong ke kamar terus dicabuli," kata D.

Sementara itu, pengacara korban, Rifqi mengatakan bahwa belum ada kejelasan mengenai laporan yang mereka buat.

“Kami ke sini harapannya agar klien saya dapat keadilan dan kepastian hukum,” ujar Rifqi, seperti dilansir TribunJakarta.com.

(Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana)??

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul “Polisi Tak Kunjung Proses Kasus Pencabulan yang Menimpa Anaknya, Ibu Korban Sambangi Polres Jakut”. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com