JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Laboratoriun Forensik (Puslabfor) Mabes Polri mendatangi lokasi ambruknya rumah di Jalan Satu Maret, Kalideres, Jakarta Barat, untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Minggu (24/11/2021)
Adapun korban tewas akibat rumah yang ambruk pada Sabtu (23/10/2021) adalah seorang perempuan bernama Ita (40) dan putranya, Ardiansyah yang berusia 16 bulan.
Tim Puslabfor mendatangi lokasi sekitar pukul 15.30 WIB. Tiga orang dari tim Puslabfor Mabes Polri masuk ke TKP sambil mengenakan helm.
Mereka mengenakan helm lantaran khawatir terjadi ambruk susulan di rumah tersebut.
Baca juga: Ibu dan Adiknya Tewas Tertimpa Rumah Ambruk di Kalideres, Andriawan: Saya Cuma Bisa Pasrah...
Ketiganya terlihat sibuk menelusuri area rumah Ita. Mereka juga tampak mengambil beberapa foto di dalam rumah yang ambruk tersebut.
Setelah sekitar satu jam berada di area rumah, satu anggota tim Puslabfor menanyai warga setempat seputar kronologi ambruknya rumah Ita.
"Jadi ini awal mulanya bagaimana, Bu?" tanya petugas kepada warga.
Warga lantas menuturkan kronologi ambruknya rumah itu.
Usai melontarkan sejumlah pertanyaan, tim Puslabfor meninggalkan lokasi dan membawa sebilah kayu dari rumah tersebut sebagai barang bukti.
Anggota tim Puslabfor tidak mengungkapkan hasil olah TKP mereka.
Baca juga: Kebakaran Landa Pasar Kalideres, 60 Kios Pedagang Hangus Dilalap Api
"Nanti langsung saja tanya ke Pak Kapolsek (Kalideres)," tuturnya pada awak media.
Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko sebelumnya berujar, rumah yang ambruk itu akan dirobohkan setelah polisi melakukan olah TKP.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat juga bakal berkoordinasi dengan polisi untuk pengamanan di sekitar rumah Ita.
Kata Yani, rumah itu bakal dirobohkan seluruhnya lantaran dikhatirkan rumah Ita bakal ambruk lagi dan membahayakan rumah di sekitar lokasi.
Dwi Cahyo, saksi mata, sebelumnya menyebut, rumah Ita ambruk sekitar pukul 21.30 WIB pada Sabtu kemarin malam.
Mulanya, Dwi mendengar suara keras yang dikira adalah kilatan petir. Ternyata, suara keras yang dia dengar muncul dari rumah yang berada tepat di sebelah kanan kediaman Dwi.
Suara yang dikira kilatan petir adalah rumah Ita yang sudah ambruk.
Dwi lantas memberitahukan ambruknya rumah itu ke warga setempat. Mulanya, dia tidak mengetahui bahwa Ita dan Ardiansyah berada di dalam rumah tersebut.
Namun, setelah melihat motor milik korban berada di depan rumah tersebut, dia yakin bahwa Ita dan Ardiansyah berada di rumahnya.
Kemudian, anak Ita yang paling tua bernama Andriawan (19) datang ke lokasi dan menyebut bahwa ibunya dan adiknya masih berada di dalam rumah.
Tim pemadam kebakaran lantas mengevakuasi Ita dan Ardiansyah satu persatu.
Keduanya kemudian dibawa ke RSUD Kali Deres, Jakarta Barat.
Pada Minggu pagi, lanjutnya, Ita dan Ardiansyah dibawa ke tempat pemakaman di Jalan Madrasah, Ciomas, Kabupaten Bogor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.