"176.000 yang sudah dilantik dan 155.000 yang kini didampingi oleh program Jakpreneur," ujar Anies.
Di sisi lain, Gembong juga menyoroti realisasi pencapaian UMKM yang bisa mendapat akses permodalan hanya 1.064 dari target yang dijanjikan Anies.
"Hanya sebanyak 0,3 persen saja (yang terealisasi), namun dalam RPJMD perubahan targetnya turun menjadi 278.971 wirausaha baru. Data di atas dapat kami simpulkan bahwa tanpa adanya pandemi pun program ini akan sulit mencapai target yang sudah dicanangkan," kata Gembong, 2 Agustus 2021.
Anies kembali membantah minimnya akses permodalan untuk anggota Jakpreneur.
Baca juga: Tak Semua Wirausahawan Jebolan Jakpreneur Dapat Akses Modal, Ini Penjelasan Anies
Dari 287.000 anggota Jakpreneur, baru 147.759 anggota yang diterbitkan izin untuk mengakses permodalan.
Menurut Anies, tidak semua anggota mendapatkan akses modal untuk UMKM karena disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan pelaku UMKM saja.
"Bahwa Jakpreneur ini bukan sebuah program yang template, yang artinya untuk semua UMKM diberikan materi yang sama, (tentu) tidak," ujar Anies.
Artinya, anggota Jakpreneur hanya diberi dukungan sesuai dengan kebutuhan saja.
Misalnya kebutuhan untuk belajar mengelola keuangan, kebutuhan untuk belajar strategi pemasaran dan juga kebutuhan untuk akses permodalan.
"Kita menilai apa yang menjadi kebutuhan kemudian ada kolaborator yang bisa membantu memberikan dukungan baik ide, gagasan, pasar maupun permodalan," ucap dia.
Baca juga: M Taufik Harap JIS Diresmikan Saat Anies Baswedan Masih Menjabat Gubernur DKI Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.