Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

45 SD di Kota Tangerang Mulai Gelar PTM Terbatas, Tiap Jenjang Masuk Seminggu Sekali

Kompas.com - 25/10/2021, 10:35 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 45 SD di Kota Tangerang mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) untuk pertama kalinya pada Senin (25/10/2021) ini.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, setiap jenjang di masing-masing SD hanya melaksanakan PTM terbatas sebanyak satu kali dalam seminggu.

"(Satu angkatan) dilakukan berjenjang, satu minggu satu hari pembelajarannya karena gantian dengan siswa tingkat yang lain," ucap dia saat ditemui di SDN Pasar Baru 1, Kota Tangerang, Senin.

Menurut Arief, berdasar tinjauan penerapan PTM di SDN Pasar Baru 1, murid di sana memahami penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: PTM Terbatas Jenjang SD di Kota Tangerang, Kantin Tidak Boleh Beroperasi dan PKL Dilarang Berjualan

Dia mengingatkan para orangtua agar selalu mengingatkan putra putri masing-masing berkait pengenaan masker selama mengikuti PTM.

"Gitu juga sekembalinya ke rumah mereka tetap aman, tetap sehat. Makanya diimbau, pulang mandi dulu. Mencegah keluarga kita terpapar," urainya.

Sebelumnya diberitakan, Arief tiba di SDN Pasar Baru 1 sekira pukul 08.15 WIB untuk meninjau penerapan PTM di sana.

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin, Arief langsung meninjau penerapan PTM di beberapa kelas.

Kepada para siswa, Arief mengajukan sejumlah pertanyaan berkait penerapan PTM terbatas.

"Lebih enak mana, belajar di sini atau online?" tanya Arief kepada siswa kelas 6D di SDN Pasar Baru 1.

Baca juga: Tinjau PTM di SDN Pasar Baru 1, Wali Kota Tangerang Ingatkan soal Prokes ke Murid

Siswa itu kemudian menjawab, PTM terbatas terasa lebih enak.

Kepada murid SD lain, Arief bertanya apakah orangtua mereka sudah divaksinasi Covid-19.

"Orangtua sudah," jawab seorang murid kepada Arief.

Selain itu, dia juga bertanya apakah anggota keluarga lainnya di rumah murid SD itu yang sudah berusia 12 tahun ke atas sudah divaksinasi Covid-19.

"Kakak saya sudah," kata murid tersebut.

Arief kemudian mengecek penerapan PTM di kelas 6E. Di sana, Arief mengajak murid yang hadir untuk bernyanyi.

Usai mengajak mereka bernyanyi, Arief mengingatkan soal penerapan protokol kesehatan kepada para murid SD di kelas 6E.

"Pulang sekolah mandi. Sama bapak/ibu (di rumah), jangan salim dulu. Mandi. Rendam baju di ember," kata politikus Demokrat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com